JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Tak terbayangkan bagi Teuku Syahrul saat meninggalkan Aceh sekitar 20 tahun lalu akan menemui orang-orang penting yang mewarnai perjalanan hidupnya. Sebab ketika itu tekadnya hanya satu yakni menempuh ilmu hukum ke Semarang.
Ketika itu dia memang diterima di Fakultas Hukum Universitas Diponegoron (Undip). Prof Muladi yang menjadi Guru Besar Hukum Undip merupakan orang yang membentuk dirinya menjadi mengerti arti ilmu hukum serta memberikan perhatian sangat berharga saat menjalani perkuliahan.
"Prof Muladi memiliki peran penting dan berharga bagi perjalanan saya menjalani dunia akademis, ujar Syahrul mengingat saat dia belum lama menginjakan kaki di Semarang. Bimbingan mantan Menteri Kehakiman membuat Syahrul menyelesaikan kuliah hingga meraih gelar Sarjana Hukum.
Meninggalkan dunia kampus membawa Syahrul berkenalan orang yang menggemblengnya menjadi profesional praktisi bidang hukum. Syahrul menyebut Sofyan Djalil dan Fachri Ali adalah guru yang menunjukan jalan membesarkan dunia profesional dan aktivis.
" Fachri Ali membukakan mata saya tentang kaitan ilmu hukum dengan kegiatan perekonomian," ujar Syahrul. Kebetulan Fachri juga perantau asal Aceh. Sehingga Syahrul leluasa berhubungan dengan Fachri guna menyerap ilmu yang belum dia dapatkan diruang perkuliahan.
Sedang dari Sofyan Djalil, dia mengaku mendapat pengetahuan menjadi profesional. "Sofyan Djalil sosok yang membuat saya mengubah haluan dari aktivis menjadi profesional. Meski awalnya saya merasakan sebagai tekanan, namun justru inilah yang sangat membekas dalam diri saya," ujar Syahrul.
Bagi Syahrul ketiga orang yang dia sebut itu adalah pribadi yang membentuk dirinya sehingga mampu membangun dan membesarkan kantor advokad TSA. "Ketiga orang itu adalah guru saya menjalani kehidupan hingga menjadi profesional ini," ujar Syahrul kepada Teropong Senayan belum lama ini.
Semua itu membawa Syahrul pada kesimpulan bahwa saat mulai meninggalkan kampus akan menjadi tonggak penting bagi perjalanan hidup seseorang. Dia mengaku beruntung betemu orang-orang yang memberikan perhatian sekaligus membekalinya ilmu dan pengetahuan.(ris)