JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Senator Mudaffar Sjah dikenang sebagai seorang raja yang relijius sekaligus nasionalis. Jadi semangatnya perlu dicontoh para generasi muda. Itulah yang diungkapkan mantan Menkumham Yusril Ihza Mahendra.
"Sepanjang hidupnya, saya menjadi saksi bahwa beliau orang yg baik, religius dan nasionalis," kata Yusril. Mudaffar adalah sultan Ternate ke-48. Kasultanan Ternate termasuk kerajaan islam tua di Indonesia. Berdiri sekitar tahun 1200an, sezaman dengan Raja Ken Arok di Jawa dan Khubilai Khan di Tiongkok. Yusril paham, maklum, dia pernah menjadi pemain film tentang sejarah Islam, yaitu menjadi pemeran utama Laksamana Cheng Ho bersama Syaifullah Yusuf yang kini menjadi Wagub Jawa Timur.
Mudaffar wafat pada Kamis (19/2/2015) dini hari karena sakit di RS Pondok Indah. Semula, jenazahnya akan disemayamkan lebih dulu di Gedung DPD di enayan. Tapi urung. Pihak keluarga langsung membawanya dari rumah sakit ke Ternate melalui Bandara Soekarno-Hatta kemarin siang.
Di rumah sakit, almarhum dilepas oleh pimpinan DPD. Kepala Pemberitaan dan Media Visual DPD Mahyu Darma menjelaskan, Ketua DPD Irman Gusman dan Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad serta GKR Hemas ikut hadir bersama anggota DPD lainnya di RS Pondok Indah. "Awalnya almarhum akan disemayamkan di DPD, namun batal, karena keluarga langsung membawa ke daerahnya Ternate," ujarnya.
Mudaffar tercatat sebagai anggota DPD tertua dengan usia 80 tahun. Kelahiran di Ternate, 13 April 1935. Almarhum sempat menjadi pimpinan sementara DPD saat pelantikan anggota DPD periode 2014-2019 pada 1 Oktober 2014 lalu di Gedung Nusantara atau terkenal disebut gedung kura-kura. Namun karena kondisinya lemah, dia harus dipapah saat hendak ke meja pimpinan maupun saat hendak meninggalkan tempat sidang. Rapat banyak dipimpin oleh wakilnya, Riri Damayanti, anggota DPD termuda, dari Bengkulu. (b)