JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Pemda DKI Jakarta, Edison Sianturi memperkirakan, jumlah pendatang baru di Ibu Kota setelah lebaran ini mencapai sekitar 70 ribu orang.
Meski demikian, Edison menegaskan tidak melarang warga datang ke Jakarta. Hanya saja, para pendatang diminta untuk tidak bermukim di tempat-tempat kumuh.
Menurut Edison, hingga saat ini Dinas Dukcapil masih terus memantau jumlah arus balik. Pemantauan dilakukan di semua titik lalulintas, baik darat, udara, maupun laut bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan.
Pada arus mudik dari H-10 hingga H-1 Lebaran, tercatat sekitar 5,6 juta warga DKI Jakarta menuju ke berbagai daerah.
Sedangkan pada arus balik yang akan dicatat sejak H+2 hingga H+10, diperkirakan akan terjadi kenaikan sekitar 70 ribu orang. Kenaikan tersebut berasal dari penduduk daerah yang ingin mengadu nasib di Jakarta.
"Kami memantau dan mendata jumlah kendaraan maupun penumpang di titik-titik kedatangan seperti di terminal bus, pintu tol, pelabuhan, bandara, dan lainnya," kata Edison, Jakarta, Jumat (30/6/2017).
Berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, sambung Edison, jumlah arus balik selalu lebih besar dibandingan arus mudik.
Namun, pihaknya tidak buru-buru melakukan operasi kependudukan. Menurutnya, operasi pembinaan kependudukan akan dimulai tiga minggu setelah Lebaran.
"Karena pada H+21 ini, ada juga para pendatang yang bertujuan hanya untuk liburan, setelah itu pada pulang kampung," pungkas Edison.(dia)