Opini
Oleh Dailami Firdaus (Anggota DPD RI) pada hari Senin, 23 Feb 2015 - 10:04:22 WIB
Bagikan Berita ini :

Mengawal Proyek Revolusi Mental Pemerintahan Jokowi

4Dailami Firdaus (emka).jpg
Dailami Firdaus (Sumber foto : Emka Abdullah)

Pemeritahan Joko Widodo (Jokowi) mestinya tidak buru-buru menjadikan gagasan revolusi mental menjadi proyek yang menyedot anggaran ratusan miliar rupiah. Seharusnya Presiden Jokowi terlebih dahulu menyusun blue print revolusi mental yang kemudian dijabarkan dalam kebijakan yang melekat dan bersifat opersional di semua kementerian dan instansi seperti seperti nawa cita dengan parameter capaian yang terukur.

Jika revolusi mental itu hanya sebatas wacana atau narasi ya kita tidak tahu. Kalau sudah disusun anggarannya harus jelas dulu blue print-nya sehingga dapat dirumuskan target dan capaian. Saat ini menurut saya, program revolusi mental belum menjadi rumusan kebijakan.

Dalam Islam, konsep revolusi mental sudah masuk dalam konsep kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berkarakter dan berintegritas. Konsep. kepemimpinan yang dicontohkan Rasulullah adalah sifat istiqomah yaitu konsistensi antara ucapan dan perbuatan. Kepempinan yang dicontohkan Rasulullah adalah kesesuaian antara kata-kata dan tingkah laku.

Revolusi mental mengarah pada perbaikan akhlak, baik individu maupun masyarakat. Dan perbaikan akhlak itu dimulai dari diri sendiri (ibda bi nafsik). Setelah itu diimplementasikan dalam skala yang lebih luas dalam konteks berbangsa dan bernegara.

Revolusi mental juga berkaitan dengan perubahan cara pandang dan sikap tindak masyarakat dalam hidup berbangsa, dan bernegara. Cara pandang dan sikap seperti apa yang dikehendaki pemerintah melalui program revolusi mental? Program revolusi mental yang didengung-dengungkan pemerintah masih bersifat abstrak , sehingga pengukurannya tidak jelas. Setiap program harus dibuat konsepnya dengan jelas sehingga bisa diukur tahap-tahap pencapaiannya.

Perubahan mental hanya bisa dilakukan melalui penanaman nilai-nilai agama, moral, dan pendidikan. Dan yang tidak kalah penting adalah penataan regulasi dan kelembagaan yang menopang perbaikan mental bangsa tersebut.

Menyangkut proyek revolusi mental yang menelan biaya ratusan miliar, instansi yang melaksanakan proyek ini harus hati-hati. Jangan sampai proyek revolusi mental yang subtansinya adalah perbaikan mental dilakukan oleh pejabat yang mentalnya tidak benar. Libatkan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) agar tranparansi proyek ini terjada. Ikutsertakan juga publik untuk mengontrol, baik secara materi program maupun pengawasan pembiayaannya. Dengan cara seperti ini kecil terjadi peluang penyimpangan.(yn)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #Jokowi  #Presiden Jokowi  #Revolusi Mental  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Blockchain Untuk Koperasi Indonesia

Oleh Radhar Tribaskoro (Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia)
pada hari Selasa, 05 Nov 2024
Sejak kemerdekaan, koperasi di Indonesia berkembang sebagai simbol ekonomi rakyat yang berbasis gotong royong, berperan penting dalam upaya mewujudkan kedaulatan ekonomi. Pada masa awal, koperasi ...
Opini

Mentalitas Kasino

Dalam dunia yang penuh dengan mimpi-mimpi besar, mungkin ada di antara kita yang membayangkan Indonesia sebagai Tanah Air yang tenteram, adil, dan sejahtera. Tapi tunggu dulu. Ternyata, harapan itu ...