BALI (TEROPONGSENAYAN)-Kongres ke IV Partai Amanat Nasional (PAN) tegas menolak politik uang (money politics). Jika ada kandidat caketum menggunakan praktek kotor ini akan didiskualifikasi atau digugurkan pencalonannya.
“Saya mendukung penuh untuk didiskualifikasi jika ada yang menggunakan politik uang,” ujar Tjatur Sapto Edi, Wakil Ketua Steering Committe (SC) di arena kongres Westin Convention Centre, Nusa Dua, Bali, kemarin malam.
Pernyataan Tjatur ini akan menjadi pertaruhan partai berlambang matahari. Pasalnya, bagi-bagi uang untuk memperoleh dukungan suara dalam perebutan ketua umum hampir menjadi hal lumrah atau biasa dalam parpol.
Selain itu pada kesempatan tersebut Tjatur juga membantah beredarnya khabar pemilihan ketum secara aklamasi. “Untuk isu tersebut, bukan berasal dari PAN. Kalaupun ada, maka itu bukan aklamasi tapi musyawarah,” katanya.
Berdasarkan tata tertib yang berlaku di PAN, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan musyawarah. Jika tidak menghasilkan sebuah keputusan bersama, maka akan dilakukan pemungutan suara.
“Kita pernah melakukan pemungutan suara di kongres Yogja. Pada saat itu calonnya Amin Rais, Faisal Basri dan AM Fatwa. Lalu, pemungutan suara juga pernah dilakukan saat kongres di Semarang antara Soetrisno Bachir dan Fuad Bawazier,” papar Tjatur.
Seperti diketahui, PAN menggelar kongres di Bali, 28 Februari hingga 2 Maret 2015. Agenda utamanya, selain mendengarkan laporan pertanggungjawaban dari Ketua Umum PAN 2009-2014. PAN juga akan memilih ketua baru untuk periode berikutnya.(ris)