Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Kamis, 24 Agu 2017 - 11:16:22 WIB
Bagikan Berita ini :

Anak Buahnya Dicokok KPK, Menhub: Saya Mohon Maaf

79Budi-Karya-Sumadi.jpg
Budi Karya Sumadi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku prihatin pejabat di kementariannya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

KPK pada Rabu (23/8/2017) malam melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap salah satu pejabat di Kementerian Perhubungan.

"Prihatin karena sejak awal saya sudah keras supaya jangan ada orang Kemenhub yang menerima suap atau korupsi," katanya di Jakarta, Kamis (24/6/2017).

"Selanjutnya kami masih menunggu pernyataan resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai detail operasi tangkap tangan terhadap pejabat Kemenhub. Kami juga menjunjung tinggi kegiatan yang dilakukan oleh KPK tersebut," katanya.

Budi juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena korupsi masih terjadi di kementerian yang dia pimpin sejak pertengahan tahun 2016 tersebut.

"Atas nama pribadi dan Kementerian Perhubungan saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia, karena kejadian ini kembali terulang," katanya.

Dia memastikan akan menghormati proses hukum yang berjalan dan menyerahkan penanganan perkara tersebut sepenuhnya kepada KPK.

Budi mengatakan kejadian itu menjadi masukan baginya untuk lebih keras melakukan pengawasan ke dalam.

"Semua masih ingat ketika saya melakukan operasi tangkap tangan pungli di awal saya masuk Kemenhub, ternyata praktik ini masih ada meski pada setiap kesempatan saya selalu mengingatkan, ini menjadi masukan bagi saya untuk lebih keras melakukan pengawasan ke dalam. Korupsi adalah penyakit bangsa yang harus terus kita lawan secara bersama," katanya.(yn/ant)

tag: #kementerian-perhubungan  #kpk  #menteri-perhubungan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement