Bisnis
Oleh Bani Saksono pada hari Selasa, 31 Okt 2017 - 00:02:22 WIB
Bagikan Berita ini :

Inilah 100 Koperasi Besar 2017

87MENKOP-IRSYAD-BUKU-100KOPERASI.jpg
Menkop dan UKM AAGN Puspayoga dan penulis buku 100 Koperasi Terbaik 2017 Irsyad Muchtar (Sumber foto : kemenkop)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Jangan dikira usaha berkoperasi tidak bisa berkembang besar. Inilah contoh betapa dengan berkoperasi, usaha bersama dapat berkembang hingga masuk kategori kelompok usaha besar. Di antaranya, Koperasi Smpan pinjam (Kospin) Jasa memiliki aset hingga Rp lebih dari Rp 7 triliun dan volume usaha mencapai Rp 4,6 triliun.

Lainnya, Koperasi Kredit (Kopdit) Lantang Tipo dengan aset Rp2,6 triliun dan volume usaha Rp 1,8 triliun. Serta Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) UGT Sido Giri memiliki aset hingga Rp 2,3 triliun dan volume usaha mencapai Rp 2,05 triliun. Hebatnya ketiga koperasi tersebut berkantor pusat justru tidak di Jakarta, tapi di daerah. Kospin Jasa di Pekalongan (Jateng), Kopdit Lantang Tipo di Kabupaten Sanggau (Kalbar), dan KSPPS UGT Sido Giri berpusat di Pasuruan (Jatim).

Ketiga koperasi tersebut merupakan tiga besar dari ‘100 Koperasi Besar Indonesia 2017’ yang disusun dalam bentuk buku oleh Irsyad Muchtar. Data itu dikumpulkan selama dua tahun terakhir ini. Peluncuran buku tersebut dilakukan bersama Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga di gedung Kemenkop dan UKM, DI Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (30/10/2017).

Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Agus Muharram, Deputi Bidang Kelembagaan Kemenko dan UKM Meliadi Sembiring, Direktur Utama LLP-KUKM Emilia Suhaimi, Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo, para ketua koperasi yang masuk dalam daftar tersebut, serta Direktur PT Dua Visi Yuni Hegarwati, selaku penerbit buku tersebut.

Irsyad Muchtar yang juga pemred Majalah Peluang mengungkapkan, berkembangnya koperasi saat ini karena tidak lagi mengandalkan kredit murah dan bantuan modal pemerintah. Kemampuan berkoperasi berkembang pesat karena di antaranya tanggap terhadap perubahan teknologi. Hampir semua koperasi besar kini familiar dengan teknologi informasi.

‘’Bahkan banyak koperasi yang membangun jaringan usahanya berbasis digital dan melakukan transaksi secara online seperti layaknya perbankan,’’ kata Irsyad. Malahan, koperasi juga sudah merambah di kaum muda. Terbukti, Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia di Tangerang (Banten) dipimpin anak muda berumur 24 tahun.

Mendukung berkembangnya koperasi di Indonesia, Deputi Bidang kelembagaan Kemenkop dan UKM Meliadi Sembiring mengatakan, pihaknya sudah memiliki program reformasi total koperasi, yang meliputi rehabilitasi dan reorientasi. "Revitalisasi itu intinya bagaimana kita menempatkan koperasi kembali ke jalur yang benar. Jadi kita membina koperasi-koperasi, kita benahi, yang kita sebut pertama adalah penataan data koperasi,’’ kata Meliadi.

Bagi koperasi yang sudah tidak aktif dibubarkan dan dicoret dari daftar koperasi yang ada. Yang masih menunggak hutang, pembubarannya ditunda dulu sampai soal utang piutang diselesaikan. ‘’Supaya kedepan semua koperasi yang aktif yang kita bina, itu rehabilitasi," jelas Meliadi.

Soal reorientasi, kata Meliadi, adalah bagaimana mengarahkan koperasi yang dilihat secara kuanititatif, bergeser ke arah kualitatif. “Jadi ke depan, harus mampu mengembangkan koperasinya dengan mengutamakan kualitas. Sedikit, tapi berkualitas, termasuk koperasi yang bisa menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kini jadi 13 koperasi,’’ kata Meliadi.

Kemenkop dan UKM, kata Meliadi juga setuju agar koperasi jangan dibebani pajak berganda yang cenderung memberatkan anggota koperasi. Setiap transaksi di koperasi terkena pajak, sisa hasil usaha (SHU) nya pun juga kena pajak. ‘’Pemberlakuan pajak di koperasi ini dinilai tidak wajar dan memberatkan, khususnya terkait PPN dan PPh, karena akan kami akan ajukan keringanan ke pemerintah,’’ kata Meliadi.

Penghargaan Koperasi

Pada kesempatan itu, Menkop dan UKM AAGN Puspayoga juga menyerahkan penghargaan kepada 13 koperasi yang mempunyai kinerja terbaik. Di antaranya; Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia sebagai koperasi syariah dengan CSR terbaik; KSPPS Sido Giri sebagai koperasi syriah dengan aset, volume usaha, dan IT terbaik; Kopdit Lantang Tipo sebagai koperasi kredit dengan aset, volume, dan IT terbaik.

Koperasi Wanita (Kopwan) Setia Bakti Wanita (Surabaya) sebagai koperasi konsumen dengan aset terbesar dan IT terbaik. Kospin Jasa mendapat penghargaan dengan kategori koperasi simpan pinjam dengan aset terbesar dan volume usaha terbesar pula. (b)

tag: #kementerian-koperasi-dan-ukm  #kukm  #llpkukm  #lpdb  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement