Opini
Oleh Agus Eko Cahyono pada hari Senin, 16 Mar 2015 - 15:30:44 WIB
Bagikan Berita ini :
Wacana Remisi Untuk Koruptor

Syamsuddin : Weleh Weleh Kemana Jokowi?

72syamsuddin haris.jpg
Syamsuddin Haris (Sumber foto : Indra )
Teropong Juga:

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Sikap dan ketegasan Presiden Jokowi makin dipertanyakan. Karena perang terhadap para koruptor makin tidak jelas. "Ketika tindak kriminalisasi thdp KPK belum usai, Menhukham mau memberi bonus remisi utk para koruptor. Welehweleh. Ke mana Jokowi?," kata pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris dalam akun twitter@sy_haris, Senin (16/3/2015).

Guru besar riset ini meminta arah kerja Menkumham perlu diperbaiki. "Orientasi kerja para menteri, termasuk Menhukham Yasonna Laoly, mestinya memperbaiki yang salah & keliru, bukan mengubah yang sudah benar," tambahnya.

Jika korupsi dianggap sebagai kejahatan luar biasa, lanjut Syamsuddin, mestinya konsep pembinaan napi koruptor tidak sama dengan narapidana umum seperti maling ayam dan pencuri motor. "Demokrasi kita tidak akan lebih baik jika penegakan supremasi hukum hanya berhenti sbg gincu pemerah bibir para elite politik," imbuhnya. (ec)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #Remisi Untuk Koruptor  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Hutang Kereta Cepat: Warisan Jokowi yang Menguras Kantong Anak Cucu

Oleh Didi Irawadi Syamsuddin, S.H., LL.M. Lawyer, Writer, Politician
pada hari Kamis, 16 Okt 2025
Indonesia akhirnya punya kereta cepat. Tapi sayangnya, yang cepat bukan cuma lajunya — juga pembengkakan biayanya, utangnya, dan klaim keberhasilannya. Dari proyek yang dijanjikan tanpa beban ...
Opini

Menjaga Keberadaban Media di Era Kebebasan: Suara Santri untuk Negeri

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dalam beberapa hari terakhir, publik digemparkan oleh tayangan Xpose Uncensored di salah satu stasiun televisi nasional, Trans7. Tayangan tersebut menyinggung santri dan ...