Tulisan anonim beredar di grup-grup WA. Kisah diary Ketua RW. Temanya acara kunker Gubernur dan Wagub di Hotel Pullman. Aneh, kunker kok ke Hotel Pullman. Kayanya ini fiksi horor. Pasti karangan bebas Ahoker.
Penulis itu bilang Wagub Sandi telat datang. "Persis gaya orba lah," katanya nyinyir.
Alas, ngawur lagi. Again and again. Salah satu ciri khas Orde Baru adalah tepat waktu. Hasil disiplin militer. Presiden Suharto ngga pernah ngaret. Begitu juga para jenderal anak-buahnya. Selalu "on-time".
Syahdan, penulis ini terindikasi komunis. Hanya antek-antek PKI yang benci Orba. Sayang, tulisan ini tanpa-nama. Ora Jelas. Jika tidak, FKPPI, anak-anak kolong, Pemuda Pancasila, Laskar Merah Putih, dan FPI bisa satroni si Penulis Merah ini.
Saya coba tanya-tanya Tim ASA. Rupanya acara Pullman itu diinisiasi Walikota Jakarta Barat Anas Effendi. Acara ngga penting. Cuma ramah tamah. Makanya Gubernur Anies ngga datang.
Anas Effendi diketahui Pro Ahok. Ada suara-suara goib dari Forum RT/RW yang meminta dia dimutasi. Diduga, Anas Effendi bikin acara di Pullman supaya tampak dia didukung Forum RT/RW. Padahal, katanya ngga begitu. Juga, sebagai ajang cari muka.
Alhasil, acara ini dimaximalkan komunis. Dijadikan alat mencerca Anies-Sandi. Wagub Sandi dikasi predikat "Pejabat Super Oon".(*)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #