JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) — Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif mencemaskan suasana Pilkada DKI Jakarta menyebar ke pilkada daerah lain, terutama Jawa Barat.
Karenanya, Buya berharap masyarakat Jawa Barat yang sebentar lagi akan memilih gubernur dan wakil gubernur tidak ikut-ikutan dengan Pilkada DKI Jakarta.
"Suasana Pilkada Jakarta, menurut saya, tidak sehat dan tidak beradab. Pakai agama segala macam, nangis-nangis," ujar Buya Syafii Maarif seusai diskusi tertutup "Mengatasi Kesenjangan Sosial di Indonesia" yang digelar Organisasi Indonesia Tionghoa (INTI) di Resort Westlake, Rabu (3/1/2018).
Buya mengaku khawatir suasana Pilkada DKI Jakarta yang tidak sehat akan menular ke beberapa tempat yang menggelar Pilkada 2018 ini. "Virus jahatnya (Pilkada DKI) menular ke tempat lain. Itu yang kita takutkan dan kita cemaskan," tuturnya.
Daerah yang rentan terkena virus jahatnya Pilkada DKI Jakarta adalah Jawa Barat yang akan menggelar pilkada pada Juni 2018. Jabar dikatakan rentan karena lokasinya yang berdekatan dengan DKI Jakarta.
"Yang paling tetangga itu kan Jawa Barat. Itu paling rentan juga dan menurut survei-survei memang begitu," tegasnya.
Buya berharap, selama pergelaran Pilkada Jawa Barat, masyarakat tidak ikut-ikutan seperti Pilkada DKI Jakarta. Masyarakat harus lebih kritis dan cerdas dalam pergelaran pentas politik kepala daerah.
"Mudah-mudahan masyarakat Jawa Barat, orang Sunda, tidak ikut-ikutan yang seperti DKI-lah. Harus segera ada pencerahan dan masyarakat harus lebih kritis," ujarnya.
Selama ini, penyakit demokrasi di Indonesia adalah politik uang. Cara politik uang ini masih akan terjadi pada pilkada serentak 2018.
"Money politic, ini kan penyakit demokrasi kita dan pasti masih terjadi. Lebih baik, saya rasa begini, terima uangnya, tetapi jangan diikuti arahannya, begitu saja," tutupnya. (aim)