JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Di dunia politik, masyarakat mungkin baru mengenal nama Daniel Johan. Padahal Daniel Johan merupakan salah satu aktivis 1998. Meski sibuk dengan aktivitasnya sebagai anggota komisi IV DPR, lelaki kelahiran Jakarta 10 April 1972 ini tak lupa dengan kesenangannya sejak SD, yakni membaca buku. "Hobi saya hanya baca buku. Sesekali juga travel an renang dengan keluarga," katanya kepada TeropongSenayan di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Diakui pria keturunan Tionghoa ini, kini lebih banyak mendedikasikan diri untuk dua hal. Pertama, Keluarga dan kedua, untuk pekerjaannya sebagai wakil rakyat di parlemen. Bagi Daniel, di manapun berada selalu menyempatkan diri untuk baca buku. Meski hanya sebentar. Berbeda saat libur, dirinya bisa berjam-jam menghabiskan waktu membaca buku. Namun begitu dia menyelesaikan dulu tanggung jawabnya.
Kendati intens membaca, anggota DPR dari Dapil Kalimantan Barat ini mengaku jarang ke Perpustakaan umum. Karena dirinya sudah mempunyai koleksi sekiyar 1000-an buku. Dan buku-buku ini kini tersimpan di perpustakaan pribadi.
Daniel bercerita ibunya pernah ngambek karena dirinya terkesan fanatik terhadap buku. Waktu itu, ceritanya, Ia bawa 3 tas koper sepulangnya dari Amerika. "Saat dibuka sama mama, eh ternyata isinya buku semua. Jadinya beliau kesel," ucapnya.
Dia lahir di daerah Pekojan yang dikenal sebagai perkampungan Arab di masa kolonial Belanda. Saat itu Pekojan adalah salah satu ghetto Arab di mana kebijakan passen stelsel dan wijken stelsel diterapkan. (ec)