JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Lahir dan Besar dari keluarga berkecukupan tidak membuat Aryo Djojohadikusumo menjadi anak yang manja. Sulung dari tiga bersaudara ini ingin menjadi tauladan bagi adik-adiknya.
Aryo yang kini menjadi anggota Komisi VII DPR mengaku saat masih kecil justru jarang bertemu ayahnya, pengusaha Hasyim Djoyohadikusumo. Tapi tentu saja itu tidak mengurangi rasa bahagianya sama sekali karena dia selalu berkomunikasi.
"Karena beliau sibuk. Paling ketemunya pagi aja, kalau ke sekolah pamit dulu, abis itu sudah, sampe malem nggak ketemu," kata Aryo dalam obrolannya dengan TeropongSenayan.
Aryo mengaku, saat dia kecil ayahnya lebih sering ke luar negeri, satu sampai dua bulan. "Yah kalau bisnisnya Pak Hasyim itu bisa lebih dari 32 negara jadi banyak di luar negeri. Jadi ya bayangin aja gimana sibuknya. Saya lebih sering ketemu ibu sayadan ketemu Opa," tambahnya.
Bercerita tentang opanya -Prof Sumitro Djoyohadikusumo-, Aryo merasa kehidupannya menyenangkan. Terutama saat makan bareng atau pergi bareng.
"Beliau juga sangat senang ketemu cucu-cucunya. Agak nyesal sih beliau wafat pas aku masih berumur 17 tahun, belum bisa banyak cerita banyak pengalaman, banyak masukan yang berharga dari opa," kata Aryo yang saat ini menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra.
Masa remaja Aryo banyak dihabiskan di luar negeri. Selepas lulus SMP di Jakarta, Aryo kemudian melanjutkan SMA hingga kuliah di Inggris. Dia baru kembali ke Indonesia lagi tahun 2008.
Aryo merasa bangga punya keluarga besar yang kompak. Bahkan ditengah kesibukan yang padat antara satu sama lain di keluarganya, mereka masih menyempatkan waktu berkumpul dan makan bersama.
"Sekarang ini saya selalu berusaha selalu kumpul keluarga, minimal makan bersama, selalu ada waktu untuk keluarga. Banyak teman-teman saya yang latar belakang pengusaha sibuk, akhirnya mereka jarang ketemu keluarga, nah itu yang saya nggak mau," ungkapnya.(ss)