Profil
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Sabtu, 11 Apr 2015 - 11:07:36 WIB
Bagikan Berita ini :

Suryo Alam: Jadi Legislator Bukan Cari Nafkah Tapi Cari Pahala

65Suryo Alam.jpg
Mohamad Suryo Alam (Sumber foto : dpr.go.id)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggapan masyarakat terhadap dunia politik terutama terkait sepak terjang para politisi Senayan dianggap negatif selama ini.

Anggapan tersebut diakui Mohamad Suryo Alam, salah seorang anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar berasal dari Dapil Jawa Timur VIII, meliputi kabupaten dan Kota Mojokerto, Jombang, Nganjuk dan Madiun.

Namun, kata Suryo, hal tersebut memacu dirinya untuk membuktikan bahwa anggapan demikian tidak sepenuhnya benar.

Kepada TeropongSenayan, legislator yang memperoleh suara sebanyak 56.702 pada Pemilu legislatif 2014 lalu itu menceritakan kisah perjalanan karir hidupnya mulai dari sebagai seorang pegawai pemerintahan hingga akhirnya terjun ke gelanggang politik saat ini.

"Jadi saya dulu itu pernah menjadi PNS di Kementerian Keuangan sekitar tahun 1982 dan pernah juga di BPKP," terang dia di Nusantara I kompleks Parlemen Jakarta, Jumat (10/4/2015).

Namun, lanjut Suryo, karirnya sebagai pegawai pemerintahan tidak berlangsung lama karena ia beralih profesi ke bidang lain.

"Sekitar tahun 1990 saya mencoba menggeluti dunia swasta, berhubung terjun ke dunia swasta itu butuh fokus, akhirnya tahun 96-98 saya putuskan full menggeluti dibidang swasta," sambung dia.

Sebelum total di dunia swasta, ia sempat juga mengisi jabatan di Kementerian Keuangan. "Terakhir sebelum ke swasta, saya sebagai widyaisuara di Kementerian Keuangan khususnya di STAN," ungkap dia.

Banyak hal, yang memberikan inspirasi kepada Suryo ketika bergelut di sektor swasta. "Didalam perjalanan berkarir di bidang swasta banyak hal yang saya dapatkan khususnya dibidang pertanian, Saya sering merasa mereka ini sering dijadikan bahan retorika tapi sering ditinggalkan pada kenyataannya. Atas dorongan merekalah saya tergugah untuk memperhatikan nasib mereka," tuturnya.

Dari pengalaman itu, kata Suryo, dirinya mulai memikirkan cara memperjuangkan nasib masyarakat kecil terutama masyarakat petani yang masih tertinggal.

"Atas dorongan teman dan masyarakatlah saya dicalonkan sebagai legislatif pada pileg lalu," ungkapnya.

Suryo mengaku dicalonkan masyarakat untuk menjadi legislator, dan berbeda dengan caleg pada umumnya yang mencalonkan diri secara pribadi atau atas dorongan partai.

"Saya pada waktu itu tidak mencalonkan diri sebagai legislator semata-mata karena diri sendiri tapi lebih karena adanya dorongan yang kuat dari masyarakat, jadi saya tidak seperti caleg lain yang diusung dari pusat," terang dia.

Selai itu, ia juga merasakan perbedaan yang sangat mencolok ketika terjun di dunia swasta dengan menjadi seorang politisi.

"Beda saat di swasta dan dunia politik adalah asas manfaat di bidang politik itu lebih besar, karena apa yang kita pikirkan bukan hanya untuk kepentingan pribadi tetapi untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas. Sedangkan ketika saya berkecimpung di dunia swasta asas manfaat lebih untuk kepentingan pribadi saja," tutur dia.

Maka dari itu, ujar Suryo, kesempatan memasuki dunia politik tidak akan ia sia-siakan demi memperjuangkan cita-cita sebelumnya, yakni membela nasib masyarakat yang masih timpang terutama soal kesejahteraan masyarakat.

"Saya prihatin selama ini malah yang gendut -gendut itu para pejabatnya bukan rakyatnya. Saya akan habis habisan memperjuangkan kepentingan rakyat," tandas dia.

Bahkan, tegas Suryo, dirinya menjadi legislator semata-mata hanya memikirkan dan memperjuangkan rakyat dan tidak memikirkan hal-hal lainnya apalagi sesuatu yang bisa menjerumuskan dirinya pada kenistaan khususnya didunia politik.

"Saya sudah selesai dengan diri saya dalam artian saya tidak mencari nafkah atau pekerjaan disni (DPR-red) tetapi lebih pada pengabdian dan mencari pahala untuk kepentingan masyarakat banyak, karena anak-anak saya semuanya sudah besar dan sudah berkeluarga jadi diakhir hidup saya, saya ingin berikan untuk rakyat," tandas Suryo.(yn)

tag: #suryo alam  #fraksi golkar  #mall politik  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Profil Lainnya
Profil

Nata Irawan, Anak Pasar yang Pernah Jadi Pj. Gubernur

Oleh Aris Eko
pada hari Jumat, 15 Sep 2023
TEROPONG SENAYAN-- Lahir dari orang tua asal pelosok desa di Lampung dan lekat dengan kehidupan keras di pasar di Jakarta bukan menjadi halangan bagi remaja Nata Irawan meniti karir dan kehidupan. ...
Profil

Forum FIP-JIP dan Peta Jalan Pendidikan 318

Pada 9-11 November 2021, Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan Forum Fakultas Ilmu Pendidikan dan Jurusan Ilmu Pendidikan (FIP-JIP) dari seluruh Lembaga Pendidikan ...