SURABAYA (TEROPONGSENAYAN)--Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, serangan bom di Surabaya dan Sidoarjo pada Minggu (13/5/2018) dan Senin (14/5/2018) pagi terkait dengan serangan ISIS di Paris pada Sabtu (12/5/2018) lalu.
Dalam serangan di Paris, pelaku teror bernama Khamzat Azimov menusuk sejumlah orang. Aksi teror tersebut menyebabkan satu orang tewas dan melukai empat orang lain. Polisi kemudian menembak Khamzat Azimov, yang menyebabkan pria asal Chechnya itu tewas.
"Kami sampaikan juga motifnya, serangan ini karena instruksi ISIS sentral. Mereka terdesak dan memerintahkan sel-sel lain di seluruh dunia untuk bergerak," kata Tito Karnavian di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Senin (14/5/2018).
Tito membeberkan, pelaku aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya. Jaringan ini juga terkait dengan pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid dan JAD, Aman Abdurrahman.
Bahkan, Tito menjelaskan, perlawanan para narapidana teroris di rumah tahanan Markas Komando Korps Brimob Polri beberapa waktu lalu juga terkait teror bom Surabaya dan teror Paris. Aksi itu juga bagian dari rencana teror yang dilakukan ISIS tingkat global.
"Kerusuhan Mako Brimob tak sekadar makanan yang tidak boleh masuk, tapi dinamika internasional," pungkasnya.(yn)