JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana mengakutak akan mundur dari Kebon Sirih seiring kabar kepindahannya dari PPP ke PAN.
Dia hanya akan mengikuti mekanisme dan aturan perundang-undangan.
"Kan ada mekanisme saya mengundurkan dulu kalau saya pindah. Diatur lagi nanti mekanismenya saya keluar dari DPRD. Mekanismenya sendiri. Keluar dari partai sendiri, dari DPRD mekanismenya sendiri. Diatur di tatib dan UU. Saya akan ikut aturan," kataHaji Lulung,Jakarta, Kamis (21/6/2018).
Selain itu, Haji Lulung juga mengaku, bahwa secara administrasi masih terdaftar menjadi anggota PPP. Dia pun merasa masih berhak mendapatkan fasilitas menjadi pimpinan DPRD DKI.
"Sah saya masih gunakan itu. Saya kan masih jaga AD/ART. Tata tertib DPRD pun mengatur itu," tuturnya.
Selain itu, Haji Lulung juga enggan disamakan dengan Titiek Soeharto yang mundur dari DPR usai pindah ke Partai Berkarya. Dia menegaskan akan terus menjabat hingga akhir jabatannya.
"Bilang Haji Lulung harus gentlemen seperti Titiek Soeharto. Kan mbak Titiek Soeharto sudah berhenti, saya kan belum. Titiek Soeharto biarlah Titiek Soeharto. Saya kan bukan Titiek Soeharto," ujarnya.
Dia menyebut prestasi dirinya di PPP tidak bisa disamakan dengan kader lainnya. Dia menyebut berprestasi dengan membantu meraup suara di pemilu 2009 dan 2014.
"Saya punya prestasi suara terbanyak Pileg 2009, 2014. Saya suara terbanyak makanya jadi pimpinan dua kali," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abdul Azis menanggapi soal kabar kepindahan Lulung ke PAN. Dia menyatakan Lulung harusnya juga mundur dari jabatan Wakil Ketua DPRD.
"Jadi ya kita hormati saja pilihan Lulung jika memang harus pindah partai karena kami sudah berusaha untuk melakukan pendekatan politik. Dan perlu diingat bahwa Lulung menjadi pimpinan DPRD lewat PPP, maka jika berjiwa kesatria hendaknya mengundurkan diri tidak berkoar-koar menggunakan fasilitas pimpinan DPRD yang didapat melalui PPP," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (19/6/2018) kemarin.
Senada dengan Aziz, Ketua DPC PPP Jakarta Mujahid Samad membandingkan Lulung dengan Titiek Soeharto yang mundur dari DPR usai pindah ke partai Berkarya.
"Nggak usah pakai syarat dan koar-koar yang mencerminkan beliau bukan seorang politisi. Banyak hal yang dilakukan Lulung yang kita anggap tidak kesatria. Mestinya dia meniru Titiek Soeharto," ujar Ketua DPC PPP Jakarta Pusat Mujahid Samad. (Alf)