Opini
Oleh Sayuti Asyathri (Anggota DPR RI periode 2004-2009) pada hari Senin, 27 Agu 2018 - 10:50:47 WIB
Bagikan Berita ini :

Apalah Arti Satu atau Dua Periode Kekuasaan

17Sayuti-Asyathri.jpg.jpg
Sayuti Asyathri (Sumber foto : Istimewa)

Menghadapi ancaman krisis akibat lemahnya fundamental ekonomi dan semakin lemahnya rakyat menghadapi ketidak pastian hukum dan beban hidup akibat hegemoni dan dominasi penjajahan, kita perlu kesabaran, sebagaimana pesan kitab suci agar "nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran."

Dan adalah karena kesabaran itulah kita masih selalu menahan diri untuk tidak meluber dalam aksi revolusioner di lapangan padahal air yang berpotensi menengelamkan Indonesia sudah di batang leher kita.

Kita harus memaksa elit nasional kita, khususnya presiden dan calon penantangnya untuk sungguh sungguh mendengarkan suara suara ini dan berkomitmen untuk jalan keluarnya. Jangan hanya bersandar pada perang medsos dengan tanggapan berupa hujatan tanpa argumentasi yang mengedepankan akal sehat kekuasaan. Semua pendekatan low life itu hanya menyumbang pada lahirnya kekuatan yang memecah belah bangsa ini.

Kita harus bisa memaksa mereka, khususnya Jokowi bahwa masalah sebenarnya bukan soal dua periode atau puluhan periode, atau bukan soal komunis dan tidaknya beliau sebagaimana yang banyak dituduhkan orang dalam perang medsos. Tetapi pada bagaimana dia kembali menjadi manusia merdeka, yang bening dan fitrawi sebagai pemimpin yang diharapakan berfungsi negarawi untuk menjelaskan serta menyibak semua misteri pembangunan yang melipat di dalamnya gelora bola api yang akan meluluhlantakkan negeri kita.

Apalah artinya menang dua periode, apalagi dengan dukungan rekayasa survei abal abal yang punya sejarah menipu dan menjungkalkan para calon pemimpin dan pemimpi dalam pemilu, kalau itu hanya hiburan yang menipu karena boleh jadi setelah menang akan berakhir dengan bencana diturunkan akibat gejolak ketidakpuasan yang sudah melembaga dalam sistem kebangsaan kita saat ini.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #kinerja-jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Bina(sakan) Judi

Oleh Ahmadie Thaha (Pengaruh Pesantren Tadabbur al-Qur'an)
pada hari Sabtu, 02 Nov 2024
Bayangkan kita hidup di sebuah negeri di mana kementerian yang seharusnya menjaga moral digital justru terlihat asyik bersenda gurau dengan para pelaku judi online (yang disingkat “judol” ...
Opini

Kerja Besar Bung Pigai : Menjadikan HAM Sebagai Panglima

Lugas dan tegas. Kadang cenderung over confidence. Namun mampu membangun simpati. Itulah kesan mengikuti Menteri Pembangunan HAM Natalius Pigai dalam rapat pertama dengan Komisi XIII DPR RI hari ...