Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Selasa, 04 Sep 2018 - 08:36:35 WIB
Bagikan Berita ini :

China Cairkan Rp 3,8 Triiliun, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikebut

78kereta cepat3.jpg.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mempercepat konstruksi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, setelah China Development Bank (CDB) mencairkan kredit tahap kedua sebesar USD 274,8 juta atau setara dengan Rp3,847 triliun, Kamis (30/8) lalu.

Wijaya Karya (Wika) merupakan salah satu anggota Konsorsium Kontraktor Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (HSRCC)

Dari total pencairan tahap kedua tersebut, 60% diantaranya atau sebesar USD 165,2 juta, dialokasikan sebagai pelunasan uang muka kepada EPC kontraktor dalam hal ini HSRCC. Sebelumnya pihak CDB telah memberikan pinjaman perdana sebesar USD 170 juta pada akhir April lalu.

Optimisme dikemukakan Direktur Utama WIKA, Tumiyana. Pencairan tahap ke-dua ini semakin menumbuhkan kepercayaan stakeholders pada proyek pembangunan transportasi kereta masa depan yang akan menghubungkan dua kota megapolitan, Jakarta dan Bandung.

“Tantangan kedepan adalah bagaimana WIKA sebagai bagian dari konsorsium dapat mendorong percepatan pembangunan kereta cepat secara tepat waktu, tepat mutu dan biaya,” terang Tumiyana, Senin (3/9/2018).

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengatakan bahwa denga pencairan ini, maka diharapkan akselerasi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung oleh HSRCC dapat segera menghasilkan progress yang signifikan.

“Dengan selesainya pelunasan uang muka ini, kami meyakini dapat mempercepat akselerasi pekerjaan dan untuk selanjutnya pembayaran dilakukan berdasarkan progress pekerjaan,” terang Chandra.

Lingkup pekerjaan WIKA dalam Konsorsium Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah pekerjaan subgrade, fondasi, struktur dan arsitek. Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menghubungkan empat stasiun yaitu: Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar Bandung sepanjang 142,3 Km.

Percepatan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung menghadirkan optimisme pertumbuhan moda transportasi modern. Selain bertindak sebagai kontraktor, WIKA turut berperan sebagai pemegang saham pada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebesar 38%, sementara PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) sebesar 25%, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII 25%, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) sebesar 12%.

PSBI bersama Beijing Yawan HSR Co. Ltd masing-masing memiliki 60% dan 40% saham di PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini ditargetkan rampung pada Juni 2021.(yn)

tag: #kereta-cepat  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement