JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Selasa (25/9/2018) ini ditutup ambruk hingga menyentuh level Rp14.915/USD.
Kejatuhan mata uang Indonesia mengiringi pergerakan positif Poundsterling yang melanjutkan tren perbaikan dua hari beruntun.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi perdagangan sore anjlok ke level Rp14.915/USD atau memburuk dari sebelumnya Rp14.862/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.860 hingga Rp14.915/USD.
Menurut data Bloomberg rupiah kembali tertekan hingga terperosok menjadi Rp14.917/USD untuk menjadi sinyal pelemahan kembali dibandingkan kemarin Rp14.866/USD. Posisi tersebut lebih rendah dengan pergerakan harian rupiah di kisaran Rp14.875-Rp14.917/USD.
Sementara, data dari Limas, rupiah sore ini juga terlihat anjlok pada posisi Rp14.940/USD atau menyusut dari sebelumnya Rp14.866/USD. Peringkat ini menunjukkan keterpurukan mata uang Garuda setelah kemarin juga tertekan.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada jalur merah di level Rp14.893/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah masih tak berdaya dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.865/USD.
Di sisi lain, Pounds naik dua hari beruntun ketika risk appetite membaik dan ekspektasi kesepakatan Brexit tumbuh, hingga mendorong investor untuk membeli pounds setelah aksi jual pekan lalu. Pada awal perdagangan London, Pounds naik seperempat persen menjadi 1,3153 terhadap USD karena para pedagang menekan aksi mereka.
Selanjutnya dolar mengukir keuntungan kecil terhadap euro dan yen pada Selasa, kemarin karena investor melihat petunjuk kebijakan dari Federal Reserve AS, yang secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan pekan ini. Ditambah konflik perdagangan China dan AS membuat pasar bergerak hati-hati.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, sedikit lebih tinggi 0,15% pada level 94,323. Sedangkan terhadap Yen Jepang, dolar meningkat tipis setelah rilis dari pertemuan kebijakan Juli oleh bank sentral Jepang.
Greenback naik 0,05% menjadi 112,86 saat menghadapi yen, setelah sempat mencapai posisi 112,96 yen. Atau level tertinggi sejak menyentuh 113,18 terhadap yen pada 19 Juli, di awal perdagangan. (Alf)