JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan rupiah masih berpeluang untuk menguat pada awal 2019 ini.
Ya, Darmin menyatakan masih ada ruang untuk terjadinya penguatan mata uang, meski rupiah saat ini sudah menembus level Rp13.900 per dolar AS.
"Ini belum mencapai fundamentalnya, karena masih ada ruang," kata Darmin saat ditemui di Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Darmin juga mengatakan pergerakan rupiah tergantung dengan kondisi perekonomian global, terutama potensi normalisasi kebijakan moneter di AS atau potensi terjadinya perang dagang.
Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh membaiknya data inflasi pada Januari 2019.
Nah, inflasi yang cukup rendah tersebut, lanjutnya, memungkinkan untuk menjaga fundamental rupiah tetap kuat dalam jangka menengah.
Dari sisi eksternal, dolar AS diperkirakan masih melemah terhadap beberapa mata uang utama dunia yang dipicu oleh pernyataan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell yang menunda menaikkan suku bunga. (ahm)