JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa anggaran untuk pilkada serentak sudah selesai dibahas.

"Sudah clear anggaran hampir Rp7 Triliun," kata Tjahjo usai mengikuti acara Rakernas PAN di Balai Sudirman Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Menurut Mendagri, anggaran Pilkada tersebut diambil dari APBD.

"Mekanismenya itu lewat APBD," ujarnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah meresmikan pelaksanaan Pilkada serentak pada 17 april lalu. Pelaksanaan Pilkada serentak dibagi menjadi tiga gelombang.

Pilkada serentak gelombang pertama akan dilaksanakan pada 9 Desember 2015. Gelombang ini untuk kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memasuki akhir masa jabatan (AMJ) 2015 dan semester pertama 2016. Kemudian gelombang kedua dilakukan pada Februari 2016 untuk AMJ semester kedua tahun 2016 dan seluruh daerah yang AMJ jatuh pada 2017.

Sedangkan gelombang ketiga dilaksanakan pada Juni 2018 untuk yang AMJ tahun 2018 dan AMJ tahun 2019.

Tahapan pilkada serentak 2015 ini diawali dan ditandai‎ dengan penerimaan Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2). DAK2 ini untuk pertama kali digunakan sebagai dasar bagi penentuan prosentase syarat dukungan calon perseorangan, agar para calon perseorang lebih awal dapat mempersiapkan diri.

Model pemilihan serentak ini merupakan yang pertama kali di Indonesia, bahkan di dunia. Pilkada serentak gelombang pertama tercatat ada 269 daerah terdiri atas 9 provinsi, 36 kota, dan 224 kabupaten. Jadi, sekitar 53 persen dari 537 provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang melakukan pilkada serentak gelombang pertama. (al)