JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Putra bungsu mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto menanggapi penolakan kubu Aburizal Bakrie (ARB) maupun pihak Agung Laksono untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).
"Dua Alasan pokok Orang2 yang menolak Munas Luar Biasa Partai Golkar: 1.Takut Golkar Ikut Pilkada. 2.Takut Kalah Kalau Main Jujur," kicau Tommy dalam akun twitternya, @HutomoMP_9, Kamis (7/5/2015).
Menurut Tommy, penolakan terhadap Munaslub itu lantaran dua kubu yang berseteru tersebut memang menginginkan agar Partai Golkar tidak bisa berpartisipasi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Desember 2015 mendatang.
"Intinya Kelompok ARB dan AL tidak menghendaki Munas Luar Biasa, Tujuan mereka memang ingin Golkar Gagal Ikut Pilkada 'Sesuai Kontrak Politik'," ungkapnya.
Dia pun berpesan agar para elite Partai Golkar bersikap jujur pada rakyat.
"Mari Bicara Terbuka Pada Masyarakat dan simpatisan, Jangan Ikat kebebasan Aspirasi rakyat dengan Kebohongan," tuntas Tommy.
Tak hanya Tommy, desakan agar dilakukannya Munaslub juga datang dari Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar Akbar Tanjung beserta tokoh senior Partai Golkar lainnya, seperti Sri Rejeki Soemaryoto, Mahadi Sinambela, Irsyad Djuwaeli, Ibrahim Ambong, Anwar Arifin, Aisyah Hamid Baidlowi, Krissantono, Agusman Efendi, Simon Patrice Morin dan Budi Harsono. Langkah itu dinilai efektif untuk meredam konflik internal yang saat ini terjadi.(yn)