JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Jika mahasiswa pada 20 Mei nanti tidak bergerak, itu sama saja seperti ayam potong.
Pernyataan itu dilontarkan Ketua Departemen Pembangunan Karakter Bangsa KAHMI Nasional, Mohammad Nasih terkait rencana aksi besar-besaran di istana negara 20 Mei yang belakangan ini kian lesu.
Lebih lanjut Nasih mendorong mahasiswa untuk bisa terus konsisten mengawal pemerintahan Jokowi-JK dengan kritik-kritik yang membangun. Mengingat apa yang disuarakan mahasiswa bisa memberikan kontribusi besar untuk negara.
"Jika mahasiswa melempem, maka kondisi bangsa akan lebih parah," kata Nasih yang juga Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta, Sabtu (16/5/2015)
Karenanya tidak ada alasan bagi mahasiswa untuk tidak turun ke jalan untuk menagih janji pemerintahan Jokowi-JK yang kini sudah tidak amanah kepada rakyat."Pemerintah harus diingatkan, dan caranya dengan aksi mahasiswa," tuturnya.(ss)