Jakarta (TEROPONGSENAYAN) - Politisi Partai Demokrat Andi Nurpati menuding pemerintahan Jokowi kembali tidak akurat dalam melihat kasus Petral (Pertamina Energy Trading Ltd).
Menteri ESDM Sudirman Said menyebut upaya pembubaran Petral pada pemerintahan sebelumnya selalu berhenti di meja presiden. Kontan saja pernyataan tersebut mengundang reaksi keras dari SBY. Bahkan, SBY menilai pernyataan Sudirman sebagai fitnah dan mendiskreditkan dirinya.
Politisi Partai Demokrat Andi Nurpati menyebut pejabat-pejabat pemerintahan Jokowi tidak akurat melihat persoalan.
"Kemarin soal utang RI kepada IMF tidak akurat, sekarang soal Petral juga tidak akurat. Ini kecerobohan atau kesengajaan mencari-cari kesalahan?" ujar Andi kepada TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Andi menambahkan, kalau pemerintahan Jokowi berhasil membuat langkah atau terobosan yang belum dilakukan pada era pemerintahan SBY, Partai Demokrat mengapresiasi. Namun, lanjut Andi, mestinya mereka tidak mencari-cari masalah yang dapat menimbulkan kegaduhan.
"Sepertinya ada upaya-upaya mencari-cari kesalahan pada pemerintahan masa lalu," terang Andi.
Sebelumnya di hadapan peserta Konferensi Asia Afrika, April lalu Presiden Jokowi menyebut Indonesia masih berhutang pada IMF. Pernyataan tersebut selain mendapat bantahan dari SBY juga menimbulkan kontroversi. Politisi PDIP Tb Hasanuddin bahkan menuding orang-orang istana memberi informasi sampah kepada Jokowi.(al)