JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kehadiran Prabowo Subianto dalam kongres PDI Perjuangan ke V di Bali tidak menjadi kejutan lagi. Sebab, prediksi merajutnya Joko Widodo dan Prabowo Subianto sudah terlihat sejak pertemuan kedua tokoh itu di MRT beberapa saat lalu.
Ditambah, Prabowo Subianto yang juga sebagai Ketua Umum Partai Gerindra yang menyambangi kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang disambut makan siang dengan nasi goreng semakin mengukuhkan panasnya Pilpres 2019 semakin hilang begitu saja.
Padahal, saat Pilpres 2019 lalu seolah-olah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terpecah belah karena pertarungan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk merebut kedudukan orang nomor satu di ibu pertiwi ini.
Itulah politik, tiap detiknya selalu berubah karena yang ada hanya kepentingan abadi. Ketika, kepentingan beriringan maka bisa berjalan bersama tapi begitu sebaliknya ketika kepentingan berbeda maka sikut-menyikut pun juga terjadi.
Politik seolah-olah hanya permainan belaka untuk kepentingan segilintir orang atau kelompok saja. Kita tak tahu ada deal politik apa saja dibelakang para tokoh-tokoh politik tersebut. Namun harus diingat, rakyat bukanlah permainan karena politik menyangkut hidup banyak.
Mari kita mengutip lagu Iwan Fals
Walau hidup adalah permainan
Walau hidup adalah hiburan
Tetapi kami tak mau dipermainkan
Dan kami juga bukan hiburan