JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Aksi mahasiswa 20 Mei 2015 yang disebut-sebut akan melengserkan Joko Widodo dari kursi kepresidenan karena tak mampu mewujudkan janji-janji kampanyenya diprediksi gembos.
Bahkan, usai diundang makan malam ke Istana presiden kemarin, Senin (18/5/2015) sejumlah perwakilan menyatakan batal menggelar aksi.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Mohammad Nasih menyayangkan sikap mahasiswa yang tidak memiliki militansi kuat dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Insan akademis itu dianggap mudah berubah sikap hanya gara-gara dilobi penguasa.
"Kampus telah gagal membangun mentalitas pejuang mahasiswa," ujar Nasih kepada TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Sementara itu, kata Nasih, Jokowi dan timnya dinilai berhasil melakukan 'revolusi mental' mahasiswa.
"Mahasiswa yang dulu bermental pejuang, 'direvolusi' menjadi bermental pragmatis dan mudah diajak negosiasi oleh penguasa hanya dengan jamuan makan," ungkap dia.
Dia memprediksi, kalaupun tanggal 20 Mei 2015 terjadi aksi mahasiswa dalam jumlah besar, hal itu tidak akan ada perubahan apapun. Mahasiswa hanya berkumpul dengan dalih memperingati 17 tahun reformasi.(yn)