Lahirnya organisasi Boedi Oetomo merupakan titik awal perjuangan kebangsaan Indonesia. Kaum terpelajar saat itu dengan keyakinannya menyatakan bahwa hanya kaum terpelajar lah yang dapat membawa bangsa ini keluar dari kungkungan penjajahan dan penghisapan kolonial.
Kaum terpelajar sebagai kelompok yang tercerahkan, diyakini mampu melihat setiap bentuk ketidakadilan yang dialami sesama bangsanya, dan selanjutnya dapat mengorganisir masyarakat dan bersama berjalan menuju kemerdekaan.
Beberapa hari kemaren isu soal penggulingan rezim Jokowi dan rencana aksi besar-besaran yang dilakukan elit-elit organisasi mahasiswa, termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menjadi trending topik.
Menyuarakan aksi besar-besaran sejak awal untuk mengkritisi pemerintah, dan menyatakan aksi 20 Mei yang dihembuskan mereka sejak awal hanya strategi untuk mencari perhatian presiden agar diajak masuk menjadi bagian dari kepentingan kekuasaan. Tidak berhenti di situ, gerakan mahasiswa terpecah-pecah dan cenderung membawa ego masing-masing, dan image BEM dan gerakan mahasiswa akan rusak. Dihari kebangkitan nasional ini supaya menjadi refleksi bersama.
Di momentum kebangkitan nasional ini menjadi ajang refleksi terhadap gerakan mahasiswa, kesadaran nasional sangat tinggi, dan cita-cita persatuan.(*)
TeropongRakyat adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongRakyat menjadi tanggung jawab Penulis
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #aksi 20 mei #gerakan mahasiswa #undangan istana