JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pemerintah dinilai tak mempedulikan nyawa publik dengan terus memotong anggaran Badan SAR Nasional (Basarnas) selama tiga tahun berturut-turut.
Indonesia yang berada di ring of fire sangat membutuhkan Basarnas yang kuat untuk menyelamatkan banyak nyawa publik dari bahaya bencana alam.
Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono menyatakan, Basarnas sendiri pernah mengajukan anggaran sebesar Rp 4 triliun, namun dipotong Rp 2 triliun.
"Anggaran Basarnas sangat dibutuhkan. Apalagi, pada posisi ring of fire kita perlu memperkuat Basarnas. Indonesia juga telah meratifikasi protokol International Maritime Organization sebagai negara yang punya lautan luas," kata Bambang di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
"Kami menganggap tidak ada perhatian pemerintah terhadap nyawa publik yang harganya tidak terhingga," jelasnya.
Politisi Gerindra DPR RI ini membandingkan atas rencana pemerintah membangun jembatan pada tahun 2020 yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Bangka dengan anggaran Rp 15 triliun.
Jembatan itu, kata Bambang, hanya dilewati 10 kendaran per jam. Jadi cenderung mubazir.
Lebih baik anggaran tersebut dialokasikan untuk memperkuat Basarnas yang tujuannya untuk menyelamatkan nyawa publik.
"Kami prihatin dengan kebijakan Kementerian Keuangan dan Bappenas yang tidak peduli dengan keselamatan nyawa publik tersebut," imbuhnya.(plt)