JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ratusan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mendesak Presiden Jokowi segera melindungi rakyat pribumi Indonesia dari dominasi Asing dan Aseng.
Jokowi diingatkan agar tunduk pada konstitusi yang mengamanatkan Negara dan pemerintah melindungi segenap tumpah darah rakyat pribumi Indonesia.
"Bukan sebaliknya memfasilitasi Asing dan Aseng mendominasi dan merampas dan menguasai kekayaan alam bumi nusantara yang berakibat menyengsarakan rakyat," kata ketua umum KAMMI, Andriyana dalam unjuk rasa di depan Istana Negara, Kamis (21/05/2015).
Dalam orasinya, Andriyana mengatakan, bahwa melindungi hak dan kepentingan pribumi adalah ukuran utama keberhasilan kinerja pemerintahan Jokowi-JK.
Sejauh ini, kata dia, KAMMI menilai kerja tujuh bulan pertama pemerintahan Jokowi-JK tidak mampu membangun fondasi yang kokoh bagi kesejahteraan dan kemajuan ekonomi pribumi.
"Liberalisasi harga BBM adalah sinyal buruk bagi komitmen Jokowi-JK dalam upaya melindungi pribumi," ungkapnya.
Menurutnya, kini mayoritas Asing dan Aseng telah mendominasi kepemilikan kekayaan Tanah Air Indonesia. Forbes mencatat 43 dari 50 orang terkaya Indonesia adalah non-Pribumi. Bahkan, kepemilikan tanah juga semakin dikuasai asing.
Hal itu, lanjut Andriyana, tak lepas dari regulasi pemerintah yang memberikan keleluasaan besar bagi perusahaan asing untuk mendominasi pasar dan tender-tender pemerintah.
"Akibatnya, usaha ekonomi pribumi terhambat karena kalah bersaing dan akhirnya mulai gulung tikar," ujarnya.
"Untuk itu, dalam momentum Hari Kebangkitan Nasional 21 Mei ini, KAMMI mengultimatum pemeritah melindungi pribumi atau revolusi akan terjadi," tegas Andriyana. (iy)