JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Di tengah merosotnya harga minyak dunia, harga BBM non subsidi di Indonesia tak menurun. Ada apa? Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sedang menyelidiki
dugaan penetapan harga jual eceran BBM oleh lima pelaku usaha di sektor tersebut.
"Saat ini KPPU telah mengantongi satu jenis alat bukti yang menjadi dasar penegakan hukum tersebut," ujar Juru Bicara KPPU Guntur Saragih dal keterangan resmi, Jumat (15/5).
Penetapan harga tersebut dinilai melanggar pasal 5 Undang Undang (UU) nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan
.
Sebelumnya pemerintah telah mengatur tata cara penetapan harga jual eceran BBM. Aturan tersebut dinilai tepat mengingat adanya penghapusan batas minimum margin yang membuat persaingan usaha lebih baik. Tapi ada yang aneh, mengapa harga BBM non subsidi di Indonesia tidak menurun di tengah merosotnya harga minyak dunia.
"KPPU menduga terdapat koordinasi antar pelaku usaha di Indonesia secara bersama-sama untuk tidak menurunkan harga BBM non subsidinya," terang Guntur
Guntur juga menegaskan akan memperhatikan sifat struktur pasar oligopolistik. Jumlah pelaku usaha yang terbatas dinilai menimbulkan potensi pelanggaran persaingan usaha yang tinggi.
Begitu pula dengan posisi PT Pertamina (Persero) yang berpotensi munculnya fenomena price leadership. Hal itu dikarenakan perusahaan pelat merah itu menguasai 98,3% pasar BBM berdasarkan jumlah SPBU yang dimiliki.
Harga BBM di Negara Lain Sudah Turun
Berbeda dengan Indonesia, harga BBM di sejumlah negara di ASEAN telah menunjukkan penurunan. Vietnam dan Malaysia menurunkan harga BBM sekitar 38% sejak Februari 2020 lalu.
Delapan dari 10 negara anggota ASEAN sudah beberapa kali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam dua bulan terakhir. Kebijakan tersebut menyusul penurunan harga minyak mentah di pasar global.
Mengutip data globalpetrolprices.com, kedelapan negara itu adalah Malaysia, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Filipina, Thailand, Laos dan Singapura. Sedangkan Indonesia belum juga memangkas harga BBM sejak Februari.
Malaysia sudah enam kali menurunkan harga BBM, sejak dua bulan terakhir. Per 13 April 2020, harga bensin dengan kadar oktan 95 di Malaysia di level US$ 0,29 per liter atau Rp 4.387 per liter (kurs Rp 15.127 per dollar AS). Harga tersebut sudah melorot 39,58% sejak Januari 2020.
Singapura juga sudah memangkas harga BBM sebanyak enam kali sejak Maret hingga Mei 2020. Jika dihitung dari awal tahun hingga 4 Mei, harga bensin di Singapura sudah menyusut 12,18% menjadi US$ 1,37 per liter.
Myanmar sudah sembilan kali menurunkan harga BBM selama dua bulan terakhir. Per 4 Mei 2020, harga bensin di Myanmar di posisi US$ 0,36 per liter, atau sudah menyusut 46,27% sejak awal tahun ini.