JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Fahira Idris, Anggota DPD RI syok dan marah saat tahu bocah berusia 8 tahun itu mati mengenaskan. Ada dugaan kekeasan di kemaluan Angeline oleh benda tumpul. Apalagi Angeline ditemukan jasadnya di kolong kandang ayam.
Untuk itu dia meminta kepada polisi agar siapapun ang terlibat dalam penganiayaan dan pembunuhan terhadap Angeline dihukum seberat-beratnya.
"Kalau perlu door," kata Wakil Ketua Komisi III DPD RI.
Fahira berkata demikian karena ia menyadari perlu shock therapy untuk menyadarkan siapapun di Indonesia bahwa kekerasan terhadap anak apalagi sampai menghilangkan nyawa adalah kejahatan luar biasa, sama seperti korupsi dan terorisme.
Fahira mengelus dada karena tahu bahwa di Indonesia kekerasan seks terhadap anak tinggi karena masyarakat masih memandang kekerasan terhadap anak sebagai kejahatan biasa, belum kejahatan luar biasa. (ai)