Berita
Oleh Bachtiar pada hari Sabtu, 28 Agu 2021 - 12:27:13 WIB
Bagikan Berita ini :

BPIP: Tindakan yang Dilakukan M Kece dan Youtuber Lain yang Memperolok Agama Tidak Terpuji

tscom_news_photo_1630128433.jpg
Romo Benny, Stafsus Ketua Dewan Pengarah BPIP (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideoloi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo mengimbau masyarakat terutama generasi muda untuk menjaga etika bermedia sosial. Mengingat masih banyaknya akun-akun yang berpotensi memecah belah bangsa diantaranya kasus youtuber Muhammad Kece.

“Para youtuber itu harus jelas, bahwa mereka memiliki etika kepantasan publik, yang baik ya wartakan yang baik tetapi yang buruk itu harus dihindari," ucapnya Jum’at, (27/8/2021).

Menurutnya, yang dilakukan Muhammad Kece dan youtuber-youtuber lainnya yang memperolok-olok agama merupakan tindakan tidak terpuji dan dilarang oleh semua agama.

Benny bahkan mengecam perbuatan tersebut hanya sebatas mecari sensasi supaya pengikutnya atau followernya banyak.

“Kalau pindah agama itu kan kebebasan dan dijamin oleh undang-undang 1945 pasal 28, 29 tapi kan dia enggk boleh menjelekan keyakinan orang lain, mau islam, katolik, Kristen, hindu, budha maupun protestan," ujarnya.

Ia juga mengajak kepada masyarakat untuk mengucilkan atau tidak mengikuti kanal-kanal youtube dan media sosial lainnya, jika kontennya tidak beretika dan tidak bermoral yang berpotensi memecah belah bangsa.

“Saatnya masyarakat cerdas para youtuber itu jangan diberi tempat, maka disinilah pentingnya literasi dan kritis," harapnya.

Dalam situasi pandemic Covid-19 ini ia mengakui merupakan tantangan yang cukup berat, sehingga diharapkan masyarakat untuk memperkokoh persatuan, solidaritas, gotong royong bukan justru membuat masalah baru.

“Saatnya menatap masa depan yang lebih baik, karena tantangan kita berat, situasi sekarang butuh persatuan, kesetiakawanan, solidaritas," jelasnya.

“Covid ini menguras energi dan membuat penderitaan masyarakat harusnya konten empatinya kesitu, jangan menambah masalah lain," sambungnya.

Ia juga mengatakan untuk mewujudkan persatuan, solidaritas butuh perjuangan dengan meneteskan darah seperti yang dilakukan para pendiri bangsa, maka dari itu ia berpesan masyarakat harus lebih selektif berdasarkan etika kepantasan publik dalam bermedia sosial.

“Dalam penggunaan sosial itu harus memiliki etik, dimensi etik kan tidak boleh menyinggung SARA, bermedia sosial itu terikat dengan kepantasan publik dan moral itu suatu keharusan," tegasnya.

tag: #penistaan-agama  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement