Berita
Oleh Aswan pada hari Senin, 04 Okt 2021 - 20:44:45 WIB
Bagikan Berita ini :

Haris Rusli Moti: Kami Tantang Lord Luhut Panjaitan Laporkan ICIJ Ke Polisi

tscom_news_photo_1633355085.jpg
Haris Rusly Moti (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Aktivis Petisi 28, Haris Rusly Moti, menantang Lord Luhut Binsar Panjaitan, Airlangga Hartarto, sejumlah pejabat, pengusaha dan korporasi yang merasa tercemar dengan Pandora Papers untuk melaporkan Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) ke Polisi.

"Sobat, kami tantang Lord Luhut Panjaitan, @airlangga_hrt Airlangga Hartarto, sejumlah pejabat, pengusaha & korporasi yg merasa tercemar dengan #PandoraPapers untuk melaporkan Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) ke Polisi, sebagaimana yg mereka lakukan kepada Harris Azhar. GAK BERANI YA?," kata Haris Rusli Moty dalama tweetnya HARIS RUSLY MOTI @motizenchannel, Senin (4/10/2021).

Diketahui, Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) merilis Pandora Papers atau laporan skandal pajak terbesar dunia. Nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terseret di dalamnya, terkait perusahaan asal Panama yaitu Petrocapital S.A.

Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi mengatakan Petrocapital S.A. merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Republik di Panama. Perusahaan itu didirikan pada 2006 oleh Edgardo E.Dia dan Fernando A.Gil.

Salah satu bidang usaha Petrocapital S.A adalah minyak dan gas bumi dengan memiliki modal disetor senilai US$ 5.000.000. Luhut, diakui Jodi pernah menjabat di perusahaan tersebut.

"Bapak Luhut B. Pandjaitan menjadi Direktur Utama/Ketua Perusahaan pada Petrocapital S.A pada tahun 2007 hingga pada tahun 2010," ujar Jodi dalam pesan yang diterima redaksi, Senin (4/10/2021).

Perusahaan itu rencananya akan digunakan untuk pengembangan bisnis di luar negeri terutama di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tetapi dalam perjalanannya, terdapat berbagai kendala hingga akhirnya Luhut mengundurkan diri.

"Ada berbagai kendala terkait dengan kondisi geografis, budaya, dan kepastian investasi sehingga Pak Luhut memutuskan mundur dan berfokus pada bisnis yang ada di Indonesia," tuturnya.

Selama Luhut menjabat di Petrocapital S.A sampai dengan mengundurkan diri pada 2010, Jodi mengklaim perusahaan belum berhasil mendapatkan proyek investasi yang layak. Dia juga membantah kabar bahwa Luhut berkongsi dengan perusahaan minyak milik pemerintah Indonesia dan mengubah nama perusahaan.

"Selain itu juga tidak ada kerja sama dengan perusahaan minyak dan gas negara, dan tidak pernah ada perubahan nama dari Petrocapital menjadi Pertamina Petrocapital S.A," ujar Jodi.

Sebelumnya, diberitakan Luhut terungkap pernah menghadiri rapat direksi perusahaan bernama Petrocapital S.A. Dia hadir langsung dalam beberapa kali rapat yang berlangsung selama 2007-2010.

Petrocapital S.A itu ditugasi memproduksi sekaligus mengangkut produk minyak bumi dan melakukan ekspor-impor. Sayangnya hanya berumur tiga tahun, dewan direksi membubarkannya dalam rapat pemegang saham luar biasa pada Juli 2010.

tag: #haris-rusly-moti  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement