Berita
Oleh Aswan pada hari Sabtu, 18 Des 2021 - 08:37:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Danrem 143/HO Himbau Masyarakat Kendari Tak Mudah Terprovokasi Isu yang Memecah Belah Harmoni di Bumi Anoa

tscom_news_photo_1639791437.jpg
Danrem 143/Halu Oleo Brigjen TNI Jannie A. Siahaan (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Danrem 143/Halu Oleo Brigjen TNI Jannie A. Siahaan himbau masyarakat agar jangan mudah terprovokoasi oleh isu-isu yang merugikan karena Sulawesi Tenggara terlalu berharga jika terpecah belah hanya untuk kepentingan sesaat.

Hal itu dikatakan Plh Kapenrem 143/HO Letda Infanteri Rusmin dalam rilisnya, dikutip pada, Sabtu(18/12/2021). Rusmin mengaku belum mengetahui awal mula terjadinya bentrokan.

“Semoga pihak kepolisian dapat menindaklanjutinya segera sehingga dapat meredam potensi masalah,” ujar Rusmin.

Menurutnya, begitu terjadinya bentrokan massa di wilayah kota lama, Danrem 143/HO langsung melaporkan perkembangan situasi Kota Kendari kepada Pangdam XIV/Hasanuddin dan berkoordinasi dengan pihak Polda Sultra untuk mengirimkan bantuan perkuatan pasukan dari jajaran Yonif 725/Woroagi (sesuai permintaan dari Polda Sultra) serta Kodim 1417/Kendari.

“Keterlibatan jajaran TNI dalam penanganan bentrok kemarin terdiri unsur Kodim 1417/Kendari dan Yonif 725/Woroagi sekitar 250 orang, untuk membantu kepolisian,” terang Rusmin.

Kata Rusmin, Danrem menyampaikan bahwa Sultra terlalu berharga. Sehingga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu isu yang merugikan yaitu dengan isu-isu yang dapat memecah belah harmoni kehidupan di Bumi Anoa.

“Selain menyampaikan rasa keprihatinannya, Danrem 143/HO juga menegaskan bentrokan antar kelompok massa di Kendari jangan sampai dianggap sebagai bentrokan antar suku,” tegasnya.

Danrem meminta agar masyarakat percayakan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang dalam hal ini Polda Sultra untuk melakukan tindakan hukum, masyarakat jangan resah dan tetaplah beraktivitas seperti biasa.

“Danrem juga mengingatkan sejak lama di Sultra ini seluruh masyarakat dapat hidup dengan damai dan rukun dengan tidak memandang dari mana asal lahir, suku maupun agama,” ujarnya.

“Berbagai keragaman yang ada janganlah dijadikan sebagai perbedaan karena justru keragaman suku, budaya, agama dan bahasa itu merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa bagi kita sebagai penguat persatuan untuk kita maju,” sambungnya.

Jannie A. Siahaan menuturkan, Sultra tidak hanya kaya akan keragaman suku dan budaya, tapi juga kaya akan berbagai potensi alam baik mineral, laut maupun tumbuhan. Dimana bila situasi di Kendari tidak kondusif, maka akan menghambat datangnya investor yang pada akhirnya akan menghambat proses pembangunan di Kota Kendari dan Sultra pada umumnya.

“Jadi kalau kita mudah diprovokasi dan akhirnya sering terjadi permasalahan antar masyarakat, kapan kita bisa membangun Sultra untuk masa depan anak cucu kita,” tandasnya.

Terkait dengan beredar isu isu di media sosial, Jannie mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam memahami konten-konten yang beredar di dunia maya.

Jenderal bintang satu ini mengajak masyarakat untuk membangun dan menjaga Sultra yang damai, aman, tentram dan harmonis dengan menjaga kerukunan hidup dan jangan mudah terpengaruh oleh berbagai isu yang beredar, khususnya di media sosial.

“Akun akun di Medsos itu kita tidak tahu siapa mereka dan isu yang disampaikan juga banyak yang harus dicek kembali kebenarannya. Karena bisa jadi, akun akun itu memang ingin memecah belah masyarakat Sultra demi kepentingan-kepentingan pihak tertentu dan akan merugikan Sultra pada khususnya serta Indonesia pada umumnya,” tutupnya.

tag: #bentrokan-dua-kelompok-pemuda-kendari  #sultra  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement