Berita
Oleh Bachtiar pada hari Sabtu, 17 Sep 2022 - 13:22:37 WIB
Bagikan Berita ini :

Atasi Perubahan Iklim, Wakil Ketua BKSAP: Diperlukan Kepemimpinan Politik yang Efektif

tscom_news_photo_1663395757.jpg
Achmad Hafisz Thohir Anggota Komisi XI DPR RI (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Achmad Hafisz Tohir mengatakan Forum P20 Summit dirancang untuk memberikan dukungan parlemen terhadap penyelenggaraan dan implementasi hasil-hasil pertemuan G20.

Karena itu, isu-isu yang sangat mendesak untuk mendapatkan prioritas antara lain pemulihan pasca-pandemi yang sangat berkaitan erat dengan pembangunan yang berkelanjutan dan transisi menuju ekonomi hijau.

"Dua isu ini menjadi konsen global saat ini di mana Covid-19 telah mengganggu laju pembangunan global yang ditargetkan melalui pencapaian SDGs pada tahun 2030. Demikian halnya dengan ekonomi hijau," katanya dalam diskusi Forum Komunikasi dan Sosialisasi Kinerja DPR RI, Pers Dalam Menyukseskan P20 “Stronger Parliament For Sustainable Recovery” di Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022).

Pada tataran global, kata anggota Komisi XI DPR ini, transformasi ekonomi disepakati menjadi salahsatu cara untuk mengatasi perubahan iklim.

"Ini juga sangat relevan dengan kepentingan Indonesia untuk terus mendorong transisi ekonomi untuk adaptasi perubahan iklim sambil tidak meninggalkan upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi," ungkapnya lagi.

Terkait isu kedua, lanjut Hafsz lagi, isu prioritas P20 juga diarahkan untuk mendiskusikan persoalan-persoalan global yang dihadapi saat ini.

"Dunia menghadapi perfect storms berupa perubahan iklim, ancaman krisis pangan dan energi, stagflasi, serta berbagai ancaman keamanan yang disebabkan oleh ketegangan geopolitik dan geoekonomi. Karena itu, tantangan global terkini termasuk tantangan ekonomi perlu menjadi perhatian parlemen negara-negara G20," terangnya lagi.

Terkait isu ketiga, sambung Bang HT-sapaan akrabnya, bahwa pemulihan pasca pendemi juga membutuhkan kepemimpinan politik yang efektif dan representatif yang sejalan dengan prinsip-prinsip demokrasi. Dalam beberapa titik, Covid-19 tentunya dianggap menciptakan rintangan bagi pelaksanaan fungsi demokrasi.

Dengan demikian, kata Hafisz, isu ini sangat penting untuk diangkat agar pemulihan pasca pandemi juga menjadi momen untuk memperkuat demokrasi dan peran parlemen.

Terkait isu keempat, agenda pemulihan juga harus menyasar berbagai kelompok terdampak termasuk upaya untuk meningkatkan inklusi sosial, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Ini merupakan hal yang juga krusial bagi berbagai upaya pemulihan pasca pandemi baik pada tingkat global maupun lokal.

Hafisz menjelaskan kesinambungan P20 dan G20 dengan thema G20 yaitu Recover Together Recover Stronger menjadi inspirasi bagi DPR RI untuk melahirkan tema Stronger Parliament for Sustainable Recovry. Keduanya sama-sama ingin mendorong upaya pemulihan yang berkelanjutan. Artinya, peran parlemen diarahkan untuk mengawal agar pemulihan ini bisa sustainable.

"Parlemen menyediakan dukungan politik, menjembatani kepentingan masyarakat, dan memastikan agenda-agenda nasional maupun global bisa diimplementasikan dengan tepat di tingkat masyarakat," pungkasnya.

tag: #perubahan-iklim  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement