Memang banyak yang harus dibenahi. Namun, Presiden dan jajarannya tampaknya limbung mengelola jalannya pemerintahan. Bahkan beberapa hal penting ada yang lepas dari pengetahuan Presiden.
Semua hendak ditangani dengan keinginan cepat selesai. Terkesan grusa-grusu. Kurang pertimbangan dan kesan kuat tim kabinet yang dipimpin Presiden miskin pengalaman mengelola manajemen pemerintahan.
Indikator ekonomi yang sudah jelas-jelas jeblok nyaris tak mendapat perhatian. Bahkan peringatan sejumlah ahli ekonomi yang mengatakan bahwa perekonomian mengalami resesi seakan bagai angin lalu.
Bukan kita ingin melebih-lebihkan. Pelemahan kurs rupiah hingga Rp 13.300 per dolar AS terlalu dianggap sederhana atau terkesan disepelekan. Belum lagi pertumbuhan ekonomi yang negatif dalam dua triwulan terlalu berlebihan jika dianggap hal biasa.
Harga kebutuhan pokok yang menjadi tak terkendali adalah pengaruh dari beberapa indikator ekonomi tersebut. Inflasi akibat keputusan menaikan harga BBM diawal pemerintahan ini juga tak terkontrol dengan baik.
Dalam hal ekonomi tim pemerintahan ini tampak abai. Agak berseberangan dengan Nawa Cita, yang terjadi justru membiarkan semua harga kepada pasar bergerak liar. Aneka kartu sakti terbukti tak mampu mengimbangi.
Kita ingin mengingatkan agar Presiden Jokowi fokus membenahi ekonomi dengan sepenuh hati. Berorientasi pada kebutuhan rakyat banyak. Mempertimbangkan pasar domestik dengan segala kekhasannya, dan memperkuat dan memperkokoh pondasi ekonomi UKM, bukan pasar orang asing.(*)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #sarapan pagi #kolom #ariady achmad