JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Haryo mengatakan kinerja Kabinet Kerja Jokowi-JK amburadul di segala aspek, bukan hanya ekonomi saja.
Menurutnya, buruknya pemerintahan Jokowi bukan disebabkan kinerja kabinet kerja Jokowi yang buruk. Namun karena pemimpinnya alias presiden yang tak kompeten.
"Reshuffle itu hak presiden dan untuk menilai menteri enggak beres itu hak presiden. Hanya, saya mewakili rakyat menilai bahwa tidak hanya ekonomi kita tapi semua aspek, kinerjanya amburadul," kata Bambang di Gedung DPR RI Jakarta, Jumat (10/7/2015).
Menurutnya, Indonesia butuh satu figur yang memiliki sifat kepemimpinan yang potensial dan tegas, kompeten, dan kapabel. Hal itu termasuk kecakapan di bidang politik dan ekonomi.
"Saya lihat kepemimpinan ini kurang untuk itu. Jadi tidak hanya sisi menteri, tapi harusnya kita punya satu figur pemimpin yang kompeten," tandas dia.
"Saya harapakan Jokowi banyak belajar untuk jadi orang yang kompeten dan kapable sehingga harus siap di tahun kedua ini. Dia harus belajar banyak untuk memimpin negara dengan baik."
Bambang menilai kordinasi kabinet tidak berjalan dengan bagus. Jika, pemimpinnya tidak meningkatkan kompetensinya maka negara bisa terpuruk.
"Ya tergantung yang koordinir. Jadi negara bisa maju atau mundur tergantung pemimpinnya. Jadi begitu pemimpinnya enggak kompeten ya negara nya ambruk," tandasnya.
Selain itu, dia menyebut pemanggilan pakar ekonomi oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu hanyalah sia-sia. Sebab, muara dari persoalan-persoalan tersebut kembali pada kompetensi presiden.
"Percuma manggil-manggil. Itu tergantung pemimpinnya, dia harus belajar banyak. Presidennya benerin dulu. Enggak usah diganti tapi belajar lagi," sindirnya.
"Kita kasih kesempatan 2 sampai 3 bulan dia buat belajar. Jadi jangan salahkan kabinet." (iy)