JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP, Arsul Sani mengatakan bahwa seharusnya Presiden Joko Widodo meminta maaf kepada seluruh keluarga korban pelanggaran HAM, dan tidak hanya kepada keluarga PKI.
Menurutnya, hal tersebut bisa menimbulkan kecemburuan antara keluarga korban. Ditambah kasus PKI ini sangat kontroversial bagi Tentara Negara Indonesia (TNI) dan para ulama Indonesia.
"Ya kalau minta maaf ke seluruh korban pelanggaran HAM dong, tidak bisa hanya keluarga PKI. Karena masalah HAM di negara ini sangat kompleks," kata Arsul kepada TeropongSenayan di Tebet Barat, Jakarta Selatan, Minggu (12/7/2015).
Sebelumnya, dikabarkan Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan pada 15 Agustus 2015 mendatang akan meminta maaf kepada keluarga PKI.
Sontak kabar tersebut menuai kritikan, salah satunya dari mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen. Menurutnya, apabila langkah itu dilakukan artinya pemerintah mengakui seluruh rakyat Indonesia bersalah.
"Kalau pemerintah minta maaf, berarti pemerintah mengakui dirinya salah dalam peristiwa 1965. Termasuk juga pemerintah mengakui Angkatan Darat bersalah, NU bersalah, Muhammadiyah bersalah dan seluruh rakyat Indonesia bersalah terhadap PKI dalam tragedi tahun 1965," kata Kivlan beberapa waktu lalu. (iy)