JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengklaim bahwa dirinya merogoh kocek sendiri untuk biaya hotel sebelum ke Washington DC.
"Selama menunggu jadwal ke Washington DC kita pakai biaya sendiri. Bahkan saya nombok biaya hotel," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (14/9/2015).
Politisi Gerindra ini menegaskan tidak ada imbalan yang diterima delegasi parlemen dalam melakukan diplomasi dengan pebisnis asal Amerika Serikat Donald Trump di Negeri Paman Sam tersebut.
"Tidak ada yang namanya 'fee' (imbalan), kita hanya mendukung setiap investor atau pengusaha yang mau datang ke Indonesia. Ini kan sesuai harapan pak presiden," jelas Fadli.
Dia menekankan pertemuan delegasi parlemen, termasuk dirinya, dengan Trump semata-mata dilakukan untuk kepentingan nasional dengan cara diplomasi membuka jalan investasi di Indonesia.
Fadli mengakui pertemuan dengan Trump dilakukan dengan spontan, atau tidak direncanakan sebelumnya. Menurut dia, lantaran ada jadwal yang cocok, maka delegasi parlemen bertemu dengan Trump di AS.
"Soal pak Hary Tanoe menjadi fasilitator, kalau dalam arti mengontak, meng-'arrange', saya kira ada benarnya. Pak Ketua DPR juga ada koneksi dan komunikasi dengan orang-orang Donald Trump. Ini semua tidak direncanakan, kita bertemu untuk silahturahmi, demi kepentingan bangsa," kata dia.
Fadli juga menekankan anggaran yang digunakan delegasi parlemen saat bertemu dengan Trump dikeluarkan dari kocek sendiri. Fadli juga menyebut dirinya bahkan menombok dalam membayar uang penginapan di AS.
"Ini semua kan (anggaran perjalanan dinas) nanti diaudit BPK. Teman-teman juga tolong pantau, baik di eksekutif maupun legislatif, lalu bandingkan biar 'fair' (adil)," kata dia.(yn)