JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tantowi Yahya menilai, usulan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu atas pembangunan pangkalan militer dan pelatihan rakyat bela negara, demi mengantisipasi ketegangan di Laut China Selatan merupakan hal yang logis.
"Penjelasan Menhan logis, karena wilayah itu (perbatasan Laut China Selatan) jauh sekali. Kalau ada apa-apa disana perlu waktu memberikan bantuan ke sana, maka butuh orang disana yang siap," kata Tantowi di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (22/9/2015).
Tantowi menyatakan apa yang disampaikan Menhan merupakan upaya antisipatif jika di wilayah Laut China Selatan terjadi konflik yang mengganggu kedaulatan serta tidak menguntungkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Apa yang diusulkan Menhan jauh dari kategori ideal dalam rangka pertahanan keamanan bangsa, tapi itu sesuai dengan kemampuan APBN kita," jelas Tantowi.
Tantowi menilai usulan pembangunan pangkalan militer di Kepulauan Natuna yang berbatasan dengan Laut China Selatan dan pelatihan rakyat bela negara di wilayah poros maritim, bukan lah wujud tindakan provokatif Indonesia terhadap asing, namun sebagai wujud peningkatan pertahanan bangsa.(yn)