Menurut hitung-hitungan Dr.Kurtubi, agar "nendang" seharusnya harga BBM (Bahan Bakar Minyak) di turunkan Rp 800 per liter. Penguatan rupiah yang terjadi tidak ada kaitannya dengan Paket Ekonomi Jokowi ataupun penurunan harga BBM.
Yang terjadi adalah USD melemah karena pengumuman data ekonomi Amerika Serikat yang tidak sesuai ekpektasi The Fed. Sehingga spekulasi suku bunga USD akan dinaikkan Desember 2015 ini memudar. Makanya dana-dana USD yang sudah terlanjur pulang kampung merantau lagi ke emerging markets termasuk Indonesia.
Kebetulan di Indonesia harga-harga saham di BEI lagi anjlok. Selain itu ada IPO menarik senilai Rp 21 triliun dari perusahaan rokok A Mild (Sampurna) yang dimiliki Phillips Morris (Amerika). Sehingga investor memasukkan USD untuk membeli saham-saham tsb.
Jika data ekonomi Amerika di bulan November dan Desember ini membaik seperti biasanya di kuartal akhir tahun (karena faktor perayaan Thanks Giving dan Libur Natal-Tahun Baru), situasi bisa berubah lagi (USD perkasa kembali).
Atau bila kinerja perusahaan emiten BEI di triwuan IV ini masih buruk, harga saham bisa anjlok lagi. Jadi kita harus tetap waspada dan tidak perlu membusungkan dada karena Paket Ekonomi.
Karena yang terjadi sekarang ini benar-benar adalah masuknya USD ke pasar Indonesia akibat behavior ekonomi para pelaku pasar (modal) asing dengan hot moneynya.(*)
Baca juga :Ini Alasannya Kenapa Ingatan Kita Hilang
TeropongRakyat adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongRakyat menjadi tanggung jawab Penulis.
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #fuad #rupiah #usd