Opini
Oleh Salamuddin Daeng (AEPI - Jakarta)‎ pada hari Minggu, 18 Okt 2015 - 08:06:36 WIB
Bagikan Berita ini :

Prestasi Ahok Sebagai Gubernur DKI Menurut Badan Pusat Statistik Jakarta

56Salamuddin Daeng 004.jpg
Salamudin Daeng (Sumber foto : Eko S Hilman/TeropongSenayan)

Kehebatan seorang pemimpin diuji dari kemampuannya mengatasi masalah. Salah satunya adalah masalah ekonomi. Agenda pemberantasan korupsi pun demikian, harus memiliki dampak pada perbaikan ekonomi. Mengapa? Karena ekonomi berkaitan dengan hidup matinya rakyat.

Lalu apa prestasi Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama sang Gubernur DKI Jakarta yang belakangan ini banyak menghiasi media massa dan media sosial serta menggadang-gadang dirinya maju sebagai calon gubernur kembali pada 2017 mendatang ?

Berikut prestasinya dalam bidang ekonomi menurut Badan Pusat Statistik DKI Jakarta :

1. MEMBUAT INFLASI TINGGI BERADA DI ATAS RATA RATA NASIONAL. Tingkat inflasi DKI Jakarta pada bulan Juni 2015 mencapai 0,35 persen. Laju inflasi Tahun 2015 (Januari-Juni) mencapai 0,98 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (y on y) mencapai 7,59 persen. Inflasi Indonesia 7,26 persen. Dengan demikian kenaikan harga di DKI jauh berada di atas rata rata nasional.

2. EKSPOR YANG MELALUI JAKARTA MENURUN. Nilai ekspor melalui Jakarta bulan Mei 2015 mencapai USD 3,87 milyar atau mengalami penurunan 4,74 persen dari nilai ekspor bulan April 2015 sebesar USD 4,07 milyar.

3. HUNIAN KAMAR HOTEL MENURUN. Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan Mei 2015 mencapai 58,72 persen. Jika dibandingkan dengan Mei 2014 mengalami penurunan 0,90 poin.

4. PERTUMBUHAN EKONOMI YANG RENDAH DAN BAHKAN NEGATIF. Pertumbuhan ekonomi Jakarta yakni - 0.12 persen (Q to Q) atau berarti menurun dibandingkan kwartal pertama tahun sebelumnya. Jakarta merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan terburuk dalam 2015, yang berkontribusi besar memperburuk pertumbuhan ekonomi nasional.

5. TINGKAT KESENJANGAN EKONOMI YANG SANGAT TINGGI. Ini diukur dengan koefisien Gini Rasio yakni 0,43 (Maret 2015). Kesenjangan ekonomi DKI Jakarta termasuk kategori parah. Bahkan Kesenjangan ekonomi DKI Jakarta adalah yang terparah setelah Papua Barat yakni 0,44. Ini berarti Jakarta menghasilkan segelintir orang kaya yang semakin kaya dan semakin banyak orang miskin yang semakin miskin.

Sumber lain menyebutkan bahwa salah satu prestasi Ahok dalam tahun 2015 ini adalah sukses membuat PENYERAPAN ANGGARAN DKI JAKARTA SANGAT RENDAH. Hingga Juni 2015 penyerapan anggaran APBD 2015 di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemprov DKI Jakarta baru terpakai 9,98 persen dan belanja modal baru terpakai 2,2 persen dari nilai anggaran. Luar biasa Ahok…Cerdas !

TeropongRakyat adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongRakyat menjadi tanggung jawab Penulis.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #ahok  #daeng  #jakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 2025 SOKSI
advertisement
Opini Lainnya
Opini

PROTES GEN-Z INDONESIA-NEPAL DAN BAYANGAN MULTIPOLAR

Oleh Radhar Tribaskoro
pada hari Jumat, 12 Sep 2025
Ada yang serupa dalam gelombang protes yang melanda Nepal dan Indonesia. Orang-orang muda turun ke jalan, massa marah meledak tanpa aba-aba, dan negara—sebagai institusi tertinggi yang ...
Opini

Peneliti Spektrum Demokrasi Indonesia Ingatkan Kerusuhan Nepal Pelajaran Penting Bagi Indonesia

TEROPONGSENAYAN.COM - JAKARTA – Peneliti Spektrum Demokrasi Indonesia, Dwi Nugroho Marsudianto, menuturkan gelombang protes dan kerusuhan sosial yang melanda Nepal beberapa hari terakhir ...