JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi VII DPR Harry Poernomo mengatakan, kasus 'Papa Minta Saham' sangat menyedot perhatian publik sehingga berbagai persoalan tentang Freeport luput dari pantauan masyarakat.
Menurut Harry, panitia khusus (Pansus) Freeport yang tengah diwacanakan anggota DPR menjadi sangat penting agar publik mengetahui borok perusahaan asal Amerika Serikat itu.
"Saya pikir Pansus DPR akan menghantarkan pikiran publik pada persoalan inti Freeport. Jadi ada baiknya supaya masalah Freeport ini yang selama ini menjadi isu publik itu terpublikasikan dan dapat dipahami masyarakat. bukan masalah kasusnya MKD kemaren. Tapi dibalik kontrak freeport itu isinya apa," ujar Harry di gedung DPRRI, Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Selain itu, kata Harry, Pansus angket DPR dapat menjadi ruang bagi para anggota dewan dalam memahami substansi persoalan Freeport.
"Tentunya juga DPR dapat lebih jelas menilai apa sih sebenarnya Freeport itu. Apa saja masalahnya, khan tidak semua kita paham persisnya kontraknya bagaimana. Kalau dikatakan merugikan Indonesia itu seberapa jauh merugikannya, kalau pun untungnya berapa, kontribusi Freeport bagi Indonesia berapa," ungkapnya.
Dia berharap seluruh Komisi DPR yang berkaitan dengan Freeport bisa menjalin koordinasi untuk mewujudkan Pansus tersebut
"Kalau masalah Pansus Freeport kan tidak semata terkait Komisi VII saja. Seluruh Komisi berkepentingan dan tidak semata akses Minerba saja. Tapi masalah hukum, kedaulatan negara, masalah keuangan jadi semuanya. Nanti kita lihat apakah dorongan pansus itu di anggap perlu atau tidak. Inisiatif ini tidak cukup hanya di komisi VII. Ini harus konsensus antar komisi dan antar fraksi," ucapnya.(yn)