JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua umum DPP PPP hasil Muktamar Surabaya Romahurmuziy mengomentari laporan penilaian kinerja para menteri kabinet yang dilakukan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN/RB) Yuddy Chrisnandi.
Romi mengatakan, seharusnya seorang menteri tidak perlu melakukan evaluasi terhadap kerja sesama anggota menteri kabinet.
"Menteri jangan menilai evaluasi kepadanya. Bekerja saja dan lakukan yang terbaik bagi negara. Biarlah presiden yang menilai bagaimana yang terbaik," ujar Romi di lokasi acara Harlah PPP ke 43 di gedung Serbaguna Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (5/1/2015).
Kendati demikian, anggota DPR RI tersebut mengaku, dirinya akan tetap menghargai langkah yang dilakukan Menpan/RB. Tentunya memiliki maksud untuk mengoreksi kerja para menteri dalam membantu kerja presiden.
Lebih lanjut Romi menyatakan bahwa hasil laporan penilaian kerja menteri versi Menpan/RB tidak bisa dicerna publik sebagai ukuran untuk melakukan reshufle. Karena, persoalan perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden yang tidak bisa diintervensi siapapun.
"Tentu hasilnya alangkah lebih baik jika dikembalikan ke presiden sebagai pihak yang berhak untuk menindaklanjuti hasil itu supaya tidak menimbulkan kegaduhan," ungkapnya.
Sementara itu, Anggota kabinet asal PPP Menteri Agama Lukman Syaifudin mendapatkan nilai hasil B dari hasil laporan penilaian kerja Menteri Menpan/RB. Menanggapi hal itu, Romi mengomentarinya dengan dingin.
"Bagi kami, bahwa pak Lukman sebagai kader PPP mendapatkan nilai B, itu adalah masukan kepada yang bersangkutan untuk bekerja lebih baik lagi. Tetapi itu bisa jadi latar lembaga berbeda-beda. Karena parameternya berbeda-beda, karena itu sekali lagi terlepas dari upaya transparansi yang coba dilakukan oleh Kemenpan/RB, baik dilakukan ke depan, rapor tersebut sebaiknya diserahkan ke presiden di bidang eksekutif agar tidak menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu," ucapnya.(yn)