JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Wajar sebuah organisasi mendukung kebijakan induknya dan menyalahkan lawan politiknya. Seperti Gerakan Muda Hati Nurani Rakyat (Gema Hanura), yang merupakan organisasi di bawah Partai Hanura pimpinan Wiranto, pendukung pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla.

Gema Hanura mendukung kebijakan Jokowi-JK yang berencana menaikkan harga BBM bersubsidi. Di sisi lain Gema Hanura menganggap kenaikan harga BBM bersubsidi ini akibat buruk dari pemerintahan sebelumnya.

"Pemerintahan SBY tidak pernah menghitung secara berdaulat harga pokok produksi BBM bersubsidi, untuk digunakan sebagai dasar perhitungan besaran subsidi yang nyata dalam APBN," kata Ketua Gema Hanura Erik S Wardhana, Senin (17/11).

Erik mengatakan besaran subsidi BBM selama ini dihitung dengan dasar harga pasar minyak dunia. Pemerintahan yang lalu juga tidak menjalankan kewajibannya menyediakan trasportasi publik yang layak dan terjangkau.

Akibatnya, tidak ada pilihan lain kecuali memasakan diri dengan membeli kendaraan bermotor sendiri. Ditambah lagi kebijakan mobil murah yang berdampak membengkaknya konsumsi BBM bersubsidi.

"Belum lagi kegagalan pemerintah lalu dalam mengatasi penyelundukan BBM bersubsidi," cetusnya. "Jadi kalau ada kebijakan Pemerintah Jokowi menaikkan harga BBM, semata-mata untuk mensejahterakan rakyat akibat dari kesalahan pemerintahan SBY."(ss)