Profil
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Kamis, 20 Nov 2014 - 10:28:21 WIB
Bagikan Berita ini :
Dulu Profesional

Satya W Yudha, Soroti Pengelolaan Migas

39Satya Yudha 2.jpg
Satya W Yudha (Sumber foto : Mulkan Salmona)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Politisi Partai Golkar ini sangat terkenal menguasai seluk beluk soal perminyakan.
Adalah Satya W Yudha, anggota Komisi VII DPR F-PG ini pernah menjabat sebagai Director of Federal Relations and Business Development untuk Atlantic Richfield Company (ARCO) dan British Petroleum (BP) di Washington DC, United States pada saat BP mengakuisisi ARCO.

Dengan pengalaman lebih dari 23 tahun di industri migas, maka wajar saja saran dan kritikan kader Partai Beringin ini didengar oleh pemerintah.
"Dulu sebelum terjun ke politik, saya sebagai profesional dan hanya menerima kebijakan pemerintah," kata SWY-sapaan akrabnya kepada TeropongSenayan di Jakarta, kemarin

Saat ini, kata Sarjana Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya ini, dirinya bisa mempengaruhi berbagai kebijakan pemerintah, termasuk soal migas. "Saya melaksanakan amanah rakyat, bagaimana migas itu bisa dikelola dengan baik," ucapnya

SWY berpandangan, agar politik migas ini lebih mengedepankan kepentingan nasional. "Dengan menjadi anggota DPR, Saya bisa ikut membangun bangsa , agar pengelolaan migas tidak dikuasai mafia migas," pungkasnya. (ec)


tag: #Partai Golkar  #Satya Yudha  #DPR  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Profil Lainnya
Profil

Perjuangan Tan Malaka: Dari Soviet, Vietnam, hingga Indonesia

Oleh Ariady Achmad
pada hari Rabu, 05 Feb 2025
Tan Malaka adalah sosok revolusioner yang tidak hanya bergerak di medan perang fisik, tetapi juga di ranah pemikiran dan strategi politik. Setelah bertahun-tahun berkelana di luar negeri, termasuk di ...
Profil

Otto Iskandar di Nata: Perjuangan Si Jalak Harupat dalam Menegakkan Keadilan

Bandung, 1920-an—Langit mendung menggelayut di atas perkampungan petani di Pekalongan. Di sebuah balai desa yang sederhana, puluhan petani berkumpul dengan wajah penuh kecemasan. Mereka bukan ...