Opini
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Sabtu, 22 Nov 2014 - 08:52:22 WIB
Bagikan Berita ini :
Terlalu Lama Beri Penjelasan Tahun Depan

Masih Gelap Alasan Pengalihan Subsidi BBM

28Berly Martawardaya.jpg
Ekonom Indef, Berly Martawardaya (Sumber foto : Mulkan Salmun)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Rencana pemerintah menyampaikan masalah kenaikan harga BBM bersubsidi kepada DPR pada Januari 2015 dinilai terlalu lama.
"Tidak harus Januari, agar rakyat mengetahui alasan-alasan pengalihan subsidi BBM itu,” kata pengamat ekonomi FEUI, Berly Martawardaya kepada TeropongSenayan di Jakarta, kemarin.

Menurut ekonom Institute for Development Economy and Finance (Indef) ini, lebih cepat menjelaskan kepada DPR soal kenaikkan BBM ini justru lebih baik.
"Memang dijadwalkan pada Januari 2015, namun lebih cepat memberi keterangan, maka rakyat bisa memperoleh keterangan lebih detil dan benar. Sehingga tidak membingungkan," ucapnya.

Dengan begitu, kata Berly, sekaligus bisa menentukan langkah-langkah lainnya. "Disamping juga untuk antisipasi kenaikan harga dan terjadinya inflasi,” tambahnya.

Yang penting saat ini, lanjut Berly, pengalihan alokasi dana subsidi BBM itu harus dikawal agar tepat sasaran. Oleh karena itu, Presiden harus memberikan gambaran umum tentang APBN 2015. Karena pencabutan subsidi BBM itu hampir mencapai Rp 100 triliun.

Namun Berly mengakui pencabutan subsidi BBM dinilai tepat. Karena per 20 Desember suplai subsidi BBM akan habis. Dampaknya, akan mempengaruhi persediaan premium di seluruh Indonesia. "Kenaikan itu juga untuk meminimalisir penimbunan, penyelundupan, mafia Migas dan lain-lain,” pungkasnya. (ec)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #ekonomi  #FEUI  #Dosen  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Tidak Ada Kerugian Negara Dalam Pemberian Izin Impor Gula 2015: Ilusi Kejagung

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Senin, 04 Nov 2024
Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Tom Lembong telah menyalahgunakan wewenang atas pemberian izin impor Gula Kristal Mentah tahun 2015 kepada perusahaan swasta PT AP, sehingga merugikan keuangan ...
Opini

Paradoksnya Paradoks

Ketika Prabowo Subianto berbicara tentang pentingnya pemerintahan yang bersih dan tegaknya keadilan di Indonesia, semangatnya tampak membara. Gema suaranya seolah beresonansi dengan berbagai tokoh ...