Opini
Oleh Prijanto pada hari Sabtu, 02 Apr 2016 - 21:15:05 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahok Setelah Arisman Podomoro Ditangkap KPK

69IMG-20160331-WA0010_1459605782203.jpg
Prijanto (Sumber foto : Istimewa)

Tidak ada cerita film dan legenda dunia, kejahatan akan menang. Serapat-rapatnya kotoran ditutup akhirnya bau juga. Arisman Presdir PT Agung Podomoro Land sudah serahkan diri kepada KPK. Inilah awal akan terbongkarnya konspirasi kejahatan korporasi terhadap negeri Indonesia.

Saya yakin, itu semua doa dari rakyat kecil yang diinjak-injak pengembang dalam urusan tanah bersama penguasa yang maruk dan takut miskin.

Perilaku Ahok, setelah Arisman ketangkap KPK agak aneh. Konsultan politiknya mungkin, sekali lagi mungkin, telah memberi saran politik.

"Hok, dulu lu disebut Gubernurnya Podomoro. Lu juga bangga. Kemarin lu hadir bersama Podomoro di Polda Metro Jaya untuk bangun gedung parkir. Nah... sekarang lu harus komen yang bermusuhan dengan Podomoro".

Imajinasi saran konsultan politik di atas, benar dilakukannya. Ahok mulai tebar statemen di media. Podomoro masih punya hutang kepada DKI. Podomoro menghianati dirinya, dll. Semua itu untuk membangun citra, Ahok berseberangan dengan Podomoro. Dirinya tidak ada sangkut pautnya dengan kasus suap Raperda yang disodorkan eksekutif ke DPRD DKI.

Tetapi, akankah rakyat percaya dia berseberangan ? Tampaknya, masih ada yang disembunyikan Ahok. Ahok tidak berani bilang "kewajiban fasos fasum Podomoro atas taman BMW bodong atau belum selesai".

Jika Ahok berani bilang semacam itu, Ahok hebat ! Karena sama dengan bunuh diri! Ahok bisa dikenai pasal pembiaran atas dugaan terjadinya kerugian negara dan ikut serta tidak langsung. Bagaimana tidak? Proses hukum atas taman BMW sedang berlangsung di PN Jakut kok diajukan sertifikasi. Niat baik atau niat buruk ?

Atau bisa jadi dan tidak menutup kemungkinan, memang Podomoro sudah puyeng terhadap Ahok. Podomoro sudah capek dijadikan sapi perahan. Dikit - dikit CSR, dikit-dikit CSR untuk ini dan itu ? Ini yang harus direnungkan Ahok. Sehingga dugaannya Podomoro mengkhianati dirinya memang benar.

Semoga Ahok menggunakan jurus TI JI TI BEH. Mati siji mati kabeh atau mati satu mati semua, sebagaimana sesumbarnya jika dirinya dijadikan tersangka KPK, akan saya musuhi orang se-Republik dan akan bongkar kasus bus Transjakarta.

Benarkah hal ini ? Hanya Allah SWT Sang Pembuat, Pemilik, Penggerak apa yang ada di langit dan bumi yang menentukan. Bukan Presiden atau Menko, apalagi anggota WAG. Mari kita berdoa demi kebaikan negeri kita.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Pelajaran Demokrasi dari Pilgub Jakarta 2024

Oleh Coudry Sitompul
pada hari Kamis, 28 Nov 2024
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)  serentak  2024 telah dilkukan pada tanggal 27 November 2024 kemarin. Pilkada serentak 2024 ini merupakan potret atas pelaksanaan pemilihan umum di ...
Opini

Paling Cepat, Paling Akurat

Di hari yang tenang, setelah hiruk-pikuk kampanye, TPS menjadi panggung besar jutaan warga mencoblos kartu suara di Pilkada Serentak 2024. Namun, drama sesungguhnya bukan hanya di bilik suara, ...