JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Mantan Ketua Umum PB HMI Ridwan Saidi berharap Partai Golkar dapat mengelola sendiri konflik yang terjadi di tubuh partai itu. "Kalau Golkar sampai pecah, apalagi akibat intervensi pihak luar habislah kepemimpinan sipil kita," ujar Ridwan kepada TeropongSenayan di Jakarta, Sabtu (29/11/2014).
Ridwan yang pernah menjadi anggota DPR di era Orde Baru ini menambahkan saat ini kepemimpinan masyarakat sipil sangat lemah. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, kata Ridwan, yang merupakan sosok pemimpin sipil sudah hilang wibawanya di mata rakyat. "Belum sebulan mereka memimpin pemerintahan, demonstrasi yang menolak keduanya sudah muncul di mana-mana. Ini sejarah paling buruk dalam kepempinan sipil di Indonesia," ujar dia.
Ridwan meminta agar pemerintah tidak mencampuri urusan partai politik hanya untuk mendapatkan dukungan sesaat. "Biarkan partai politik menentukan sendiri rumah tangganya, jangan diobok-obok," lanjut Ridwan lagi.
Saat ini Partai Golkar terancam pecah jelang musyawarah nasional (Munas). Setidaknya ada dua kubu besar di partai berlambang pohon beringin itu, yaitu kubu Aburizal Bakrie (ARB) dan kubu Agung Laksono. Kubu ARB menghendaki Munas Golkar dilaksanakan pada 30 November 2014 di Bali. Sedangkan kubu Agung menghendaki Munas digelar di Jakarta, Januari 2015. (ec)
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #LSM #Ormas #DPR