JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Kalangan pekerja PT Pertamina menuding Tim Reformasi Tata Kelola Migas (TRTKM) pimpinan Faisal Basri memble alias kurang bergairah memberantas mafia migas. Karena dinilai tidak memiliki rencana kerja yang jelas.

"Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang diketuai oleh Faisal Basri tidak mempunyai semangat alias kurang bergairah dalam pemberantasan mafia migas," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Migas Indonesia (KSPMI), Faisal Yusra di Jakarta kemarin.

Faisal Yusra menuding pernyataan Faisal Basri yang membeberkan tentang kebobrokan PT Pertamina, sangat keliru besar. Harusnya tim tersebut tidak asal bicara namun lebih baik membuat peta kerja yang jelas terkait langkah-langkah yang bakal perbaikan pengelolaan migas mulai dari hulu sampai hilir.

"Perjelas saja kinerjanya dulu, ini belum apa-apa sudah mengeluarkan statement yang ceroboh soal PT Pertamina tanpa ada penjelasan yang gamblang," kata Faisal Yusra dalam diskusi yang bertajuk 'Pertamina di Bawah Ancaman Privatisasi dan Hutang Luar Negeri' di Dapur Selera, Tebet, Jakarta, itu.

Lebih lanjut Faisal Yusra meminta agar Faisal Basri bisa merampungkan peta kerjanya sebelum waktu enam bulan usai untuk mengungkapkan mafia migas. Dia berharap TRTKM yang dibentuk ini tidak benar-benar menjalankan tugasnya agar perbaikan pengelolaan migas menjadi lebih baik.

Meski begitu Faisal Yusra juga mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) selama ini tidak sepenuhnya benar sebagai biang kerok amburadulnya tata kelola migas. "Bahwa manfaat tim itu harus benar-benar bisa bekerja, menunjukkan dimana proses ketidakbenaran proses tata kelolannya. Tata kelola tidak semuanya berbau Petral. Tata Kelola ada pemerintah, BUMN, itu tata kelola semua," pungkasnya.(ris)