Opini
Oleh Eko Cahyono pada hari Rabu, 10 Des 2014 - 10:31:07 WIB
Bagikan Berita ini :

BBM dan TDL Naik Bukti Pemerintah Malas Berpikir

48adhimassardi2.jpg
Adhi Massardhi (Sumber foto : Indra Kusuma)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kebijakan pemerintah yang akan menaikkan tarif dasar listrik (TDL) mulai Januari 2015 terutama bagi delapan golongan konsumen pelanggan listrik harus ditentang.

"Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik, karena basis bahan bakar yang digunakan listrik di Indonesia itu minyak, dan sekarang harga minyak dunia turun. Lalu apa alasannya TDL pun ikut naik," kata Sekjen Komite Indonesia Bangkit, Adhie M Massardi kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (10/12).

Pemerintah mulai Januari 2015 akan menaikkan TDL untuk delapan golongan pelanggan listrik yang meliputi rumah tangga R1 (1300 VA), R2 (2200 VA) dan R3 (3500-5500 VA). Selain itu juga industri golongan I3 dengan daya di atas 200 kVA, I4 dengan daya di atas 30 ribu kVA, kantor pemerintah P2 dengan daya di atas 200 kVA, penerangan jalan umum P3 dan golongan pelanggan layanan khusus.

Lebih lanjut Adhie menjelaskan bahwa produksi listrik di Indonesia sebagian besar dari pembangkit menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Ketika harga minyak dunia turun seharusnya tarif dasar listrik juga turun bukannya naik mengikuti harga BBM dalam negeri yang naik.

"Pemerintahan Jokowi-JK tidak mau disebut neolib, kebijakannya anti-neolib tapi salah kaprah, ketika minyak turun Indonesia justru harga minyaknya naik. Langkah Jokowi menaikkan harga BBM pada saat harga dunia turun mencerminkan kemalasan berpikir apalagi sekarang mau diikuti dengan kanaikan TDL," ujarnya.

Demikian juga kebijakan kenaikan TDL adalah bukti pemerintahan Jokowi tidak lagi pro rakyat. "Sudah harga BBM naik, kini listrik juga mau dinaikan. Jadi ini bukti Jokowi salah memahami anti neolib,” tandasnya.(ss)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #BBM  #TDL  #Naik  #Malas Mikir  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah perlu Jalan Tengah

Oleh Ajib Hamdani (Analis Kebijakan Ekonomi Apindo)
pada hari Rabu, 22 Jan 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Memasuki Bulan Januari  2025, kondisi ekonomi nasional dihadapkan dengan tantangan berupa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Pergerakan nilai tukar hampir ...
Opini

Debt Switch Surat Utang Negara Melanggar Undang-Undang, Diancam Pidana Penjara 20 Tahun

Sepuluh tahun terakhir, kondisi keuangan negara semakin tidak sehat. Utang pemerintah membengkak dari Rp2.600 triliun (2014) menjadi Rp8.700 triliun lebih pada akhir 2024.  Yang lebih ...